Jumat, 03 Juni 2022

Mitos ke-3: Mengobati Luka Bakar dengan Odol (Pasta Gigi)

 

Pernah kah Anda mendengar tentang penanganan luka bakar dengan pasta gigi? Atau justru ada sendiri pernah mengalaminya? Tahu kah Anda jika cara ini justru membuat lukamu semakin parah?

Dalam kehidupan sehar-hari, luka bakar sering dialami banyak orang. Faktor penyebabnya paling sering karena api, bisa karena terkena minyak panas/ air panas saat memasak. Penyebab lainnya adalah terkena aliran listrik maupun bahan kimia yang mudah terbakar seperti bensin, alkali atau pengencer cat (thinner) serta kontak dengan benda panas semisal rokok, peralatan masak, mesin/ knalpot yang masih panas.  

Biasanya, orang akan langsung memberikan pasta gigi setelah terkena luka bakar. Alasanya simpel, saat terkena luka bakar, kulit akan terasa panas dan tidak nyaman, sementara pasta gigi bisa memberikan efek dingin pada luka bakar tersebut. Mekipun nyaman bukan berarti hal tersebut dibenarkan, bukan? Kita perlu berhati-hati menggunakan pasta gigi pada luka bakar, karea berisiko memperburuk kondisi luka. Bukannya untung malah buntung.

 

Kandungan dalam Pasta Gigi

Pasta gigi dibuat dari berbagai macam bahan penyusun dengan fungsi yang berbeda. Namun, umumnya pasta gigi mengandung bahan-bahan yang abrasif. 30-40% kandungan pasta gigi bersifat abrasif. Bahan abrasif ini berfungsi membersihkan dan menghaluskan permukaan gigi tanpa merusak email gigi. Contoh bahan abrasif: natrium bikarbonat, kalsium karbonat, kalsium sulfat. Selain itu, di dalam pasta gigi juga terkandung bahan pelembab (sorbitol, gliserin, air), bahan pengikat (karboksimetil selulosa), deterjen yang berfungsi sebagai penurun tegangan permuaan, melonggarkan ikatan debris dengan gigi (Natrium Lauryl Sulfat/ SLS dan Natrium N-Lauryl Sarcosinate), dan bahan pengawet (natrium benzoat). Sebagain besar pasta gigi mengandung bahan terapetik seperti:

1.      Fluorida

Fluorida adalah salah satu bahan terpenting dalam kandungan pasta gigi. Disinyalir bahan ini bisa mengurangi karies gigi. Mekanismenya fluorida membantu melindungi gigi dari asam yang dilepaskan oleh bakteri. Contohnya natrium mono fluorofosfat dan natrium fluorida.

2.      Bahan densitasi yang berfungi mengurangi sensitivitas dentin. Contohnya kalium nitrat, kalium sitrat.

3.      Bahan anti kalkulus.

 

Yang Terjadi pada Kulit yang Terkena Luka Bakar

Kulit memiliki banyak lapisan, yang masing-masing bagiannya memiliki manfaat sebagai proteksi tubuh. saat kulit terkena luka bakar, pembuluh darah akan rusak dan terjadi permeabilitas yang tinggi (kemampuan kulit untuk mentransportasikan zat di luar tubuh ke dalam tubuh dan sebaliknya). Meningkatnya permeabilitas ini menyebabkan terjadinya oedema (pembengkakan) dan menimbulkan bula sehingga cairan di dalam sel berkurang. Kerusakan kulit akibat luka bakar juga mengakibatkan kehilangan cairan karena penguapan yang berlebihan.

 

Percepatan penyembuhan luka bakar sendiri bisa dicapai dengan pemberian terapi dan penanganan yang tepat. Namun, minimnya informasi membuat masyarakat menangai luka bakar dengan kurag tepat, sehingga luka bakar menjadi lebih parah dan bisa menimbulkan infeksi, seperti pada penggunaan pasta gigi untuk terapi luka bakar.

Panas yang ditimbulkan dari luka bakar akan terperangkap dalam kulit karena tertutup fluoride, sehingga proses penyembuhan akan berlangsung lebih lama. Selain itu pasta gigi juga belum tentu steril, jika diaplikasikan pada luka terbuka memungkinkan kuman masuk ke dalam lapisan kulit dan menyebabkan infeksi. Luka bakar yang terinfeksi akan menghambat proses penyembukan, timbulnya jaringan parut pada kulit, munculnya keloid (bekas luka yang tumbuh tidak normal), bahkan bisa terjadi kecacatan permanen.

 

Lalu apa yang harus dilakukan saat terkena luka bakar?

1.      Jauhkan dari sumber luka bakar segera.

2.      Jika luka bakar mengenai bagian wajah atau area tubuh bagian atas atau luka bakar berasal dari sumber selain panas (misal sengatan listrik), periksa jalan napas dan denyut nadi. Segera dibawa ke rumah sakit.

3.      Jika luka bakar akibat sumber panas dan derajat ringan yaitu hanya sekitar kurang dari 10% luas permukaan tubuh (sekitar 2 telapak tangan), dinginkan luka bakar dengan mengguyur dengan air mengalir selama 15-20 menit. Cara ini bisa membantu mendinginkan luka, mengurangi nyeri, dan peradangan pada kulit. Jangan gunakan air es, karena bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga memperburuk derajat luka bakar.

4.      Hindari penggunaan pasta gigi, minyak, dedaunan, kunyit, lendir bekicot dan semacamnya. Cara tersebut justru akan merusak kondisi kulit dan berpotensi terjadi infeksi.

5.      Bersihkan luka dengan cairan steril (NaCL 0.9%), oleskan dengan ointment khusus luka bakar. Berikan obat anti nyeri dan pastikan hidrasi tercukupi.

6.      Jangan melakukan self-diagnose. Segera di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan selanjutya.

Nah, ternyata untuk penanganan awal luka bakar tidak terlalu sulit, bukan? Penanganan yang tepat akan membuat luka sembut lebih cepat dan minim meninggalkan bekas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...