Selasa, 21 Juni 2022

Mitos ke-18 Meredakan Perut Kembung dengan Minum Soda

 

Perut kembung adalah suatu kondisi yang sering dikeluhkan kebanyakan orang. Saat kembung perut akan terasa sangat tidak nyaman, mual, terasa penuh, dan nafsu makan menurun. Ada informasi yang beredar bahwa untuk mengatasi perut kembung dengan meminum minuman bersoda. Pasalnya minuman bersoda ini dianggap akan memuat tubuh lebih mudah bersendawa. Padahal, meminum soda justru akan memperparah keluhan yang dirasa, lho? Mari kita bahas mengenai keluhan kembung dan korelasinya dengan pemberian minuman bersoda.

Minuman Bersoda

Soda yang ada pada minuman softdrink mengandung sodium bicarbonat. Tidak hanya memiliki kandungan karbonat, minuman soda dalam soft drink berisikan campuran air, perasa, pemanis. Satu kaleng minuman bersoda mengandung 9 sendok teh gula atau 62,5 gram. Padahal, anjuran dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Peyakit tidak Menular (P2PTM) konsumsi gula per orang per hari adalah 10% dari total energi (200kkal) atau setara dengan 4 sendok makan perhari (50 gram).

 

Kembung itu Penyakit Apa?

Kembung adalah perasaan subyektif pasien karena gas di dalam saluran cerna. Keadaan ini membuat sensasi rasa tidak nyaman karena tertekan atau penut terlalu penuh karena terlalu banyak gas di dalam perutnya. Perut kembung kadang disertai dengan perut yang terlihat buncit. Kembung bisa hilang dalam beberapa saat dan bisa saja berulang.

Kembung bisa terjadi pada siapa saja, di segala usia. Kembung biasanya dikaitkn dengan adanya gangguan pada saluran pencernaan atau adanya suatu penyakit organ pencernaan, namun bisa jadi muncul sendiri tanpa penyebab. Pasien yang mengeluhkan kembung seringkali dihubungkan dengan penyakit Irritable Bowel Disease (IBD) ataupun dispepsia fungsional.

 

Gejala kembung:

·         Perut terasa penuh dan lebih besar dari biasanya

·         Nyeri perut dan tidak nyaman

·         Perut keroncongan

·         Sering kentut dan bersendawa

Penyebab Perut Kembung

Penyebab tersering perut kembung adalah adanya kelebihan gas, bisa karena produksi gas yang berlebih maupun pergerakan gas yang terhambat di saluran cerna. Kelebihan gas juga bisa karena makanan atau minuman yang masuk ke mulut,  Ada beberapa kemungkinan penyebab gas berlebihan ini, diantaranya:

1.      Small Intestinal Bacterial Overgrowth (SIBO)

Pada keadaan normal, makanan yang telah dicerna oleh lambung kemudian disalurkan ke usus halus dalam bentuk karbohidrat, kemudian akan mengalami fementasi oleh bakteri normal di usus. Selain itu juga dari fermentasi ini dihasilkan gas. Kelebihan bakteri (SIBO) menyebabkan produksi gas dari fermentasi bakteri juga meningkat. Hal ini lah yang paling sering menyebabkan gejala IBS.

2.      Akumulasi gas di saluran pencernaan

Pada kondisi berpuasa, saluran cerna yang sehat terdiri hanya sekitar 100 mL gas yang didisribusikan merata pada 6 organ cerna (lambung, usus halus, colon asending, colon transverse, colon desending, dan pelvic colon). Setelah makan, gas meningkat 65% terutama di colon pelvis. Volume gas yang meningkat ini menyebabkan kembung dan perut distensi/membesar.

3.      Perubahan motilitas usus dan gangguan distribusi gas

Motilitas usus yang menurun menyebabkan makanan terlalu lama di usus dan tidak segera didistribusikan. Selain itu gangguan motilitas juga menyebabkan terhambatnya pergerakan gas, sehingga mengakibatkan kembung

4.      Intoleransi makanan dan malabsorbsi karbohidrat

Terlalu banyak serat bisa menyebabkan gejala IBS melalui menurunnya motilitas usus halus. Intoleransi lactosa juga berperan dalam perkembangan gejala IBS. Di usus halus, disakarida akan dipecah menjadi monosakarida sehingga bisa diserap oleh usus. Namun proses ini tidak berjalan dengan baik, disakarida tidak dipecah dan sampai ke colon kemudian dicerna oleh enzim bakteri menjadi rantai pendek asam karbonat dan gas. Molekul ini menginduksi proliferasi bakteri dan menyebabkan berkembanganya populasi bakteri di usus halus bagian distal.

Malabsorbsi karohidrat. Beberapa orang tidak bisa mencerna kerbohidrat atau mengalami intoleransi. Hal ini menyebabkan menumpuknya karbohidrat yang tidak dicerna dan meningkatnya fermentasi oleh bakteri

5.      Konstipasi/ BAB keras

Konstipasi dan BAB yang keras membuat motilitas usus menurun kemudian meningkatkan fermentasi bakteri.

6.      Aspek Psikologis

Meningkatnya indeks distress psikolgis membuat gejala kembung semakin parah. Kembung juga dihubungkan dengan gangguan depresi mayor, gangguan panik, dan sulit tidur.

7.      Gangguan hormon

Beberapa studi menyebutkan gejala kembung berhubungan dengan efek hormonal saat menstruasi dan menopause yang menyebabkan gangguan gerak usus dan persepsi viseral

 

Bagaimana Mengatasi Kembung?

Pengobatan pada kembung dilakukan sesuai dengan penyakit yang mendasarinya, namun ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengobati dan mencegah kembung. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

·         Mengonsumsi probiotik dapat membantu menyeimbangkan kembali bakteri dalam usus sehingga membantu menyerap makanan dan gas. Menurut studi probiotik efektif untuk mengurangi kembung.

·         Mengatur makanan

Makanan memiliki peran kunci pada gejala IBS. Mengurangi makanan yang mudah terfermentasi dan karbohidrat yang sulit dicerna. Makan makanan yang mengandung banyak serat jika konstipasi. Makan sedikit tapi sering lebih baik daripada makan banyak sekaligus

Hindari makanan-makanan berikut:

§  Oligosakarida; kacang-kacangan, bawang merah, bawang putih, gandum

§  Disakarida: seperti laktosa yang dijumpai pada produk susu

§  Monosakarida: seperti fruktosa pada buah apel, pir dan madu

§  Poliol: ditemukan di sebagian besar buah batu, kembang kol, permen karet, dan permen

§  Tidak mengonsumsi minuman bersoda, alkohol, kafein pada kopi dan teh

§  Tidak banyak makan sebelum tidur

§  Jangan makan makanan yang terlalu banyak diproses, manis, pedas dan makanan berlemak. Makanan berlemak bisa memperlambat proses pencernaan.

·         Mengonsumsi obat maag seperti simetikon. Simetikon bekerja memecah gas dan mengelompokkan gas yang kecil menjadi satu.

·         Mengonsumsi suplemen magnesium. Magnesium memiliki efek pencahar alami, selain itu menetralkan asam lambung dan melemaskan otot usus.

·         Olahraga teratur bisa meningkatkan metabolisme dan menghindari kembung. Olahraga membuat usus tetap bergerak dan mencegah retensi air.

·         Mengunyah dengan menutup mulut untuk mencegah udara ikut tertelan

·         Banyak minum air putih. Air akan mendorong motilitas saluran cerna dan menjaga agar makanan tidak terlalu keras.

Kapan Harus ke Dokter?

Ada beberapa warning sign di mana kita harus segera memeriksakannya ke dokter, yaitu:

§  Kembung disertai diare, konstipasi, penuruna berat badan dan darah bersamaan dengan BAB

§  Sudah mencoba memperbaiki pola makan tapi masih kembung

§  Ada benjolan di perut

§  Tidak bisa melakukan pekerjaan sehari-hari

§  Nyeri yang sangat dan tiba-tiba, nyeri saat disentuk

§  Muntah darah atau muntah seperti kopi

§  BAB darah/ berwarna hitam pekat

§  Tidak bisa BAK, BAB maupun kentut

§  Sesak napas dan nyeri dada

Simpulan:

Kembung disebabkan paling sering karena menumpuknya gas di dalam saluran cerna. Hal ini mengindikasikan adanya gangguan pencernaan. Menyembuhkan kembung dengan soda hanya mitos belaka. Konsumsi soda yang mengandung banyak gas dan kandungan gulanya yang tinggi justru akan membuat keluhan semakin parah alih-alih menyembuhkan.

 

Referensi:

Liwanto G, Santoso AH. Hubungan Asupan Gula Dalam Minuman Bersoda Dengan Obesitas Pada Mahasiswa/I Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 1, No. 1, Mei 2021 : hlm 1-9. ISSN-L 2797-8230 (Versi Elektronik)

Seo AY, Kim N, Oh DH. Abdominal bloating: pathophysiology and treatment. J Neurogastroenterol Motil. 2013;19(4):433-453. doi:10.5056/jnm.2013.19.4.433

NHS. Bloating. 3 March 2022 diakses pada 21 Juni 2022 di https://www.nhs.uk/conditions/bloating/

WebMD Editorial Contributors, reviewer: Brennan D. Remedies to Relieve a Bloated Stomach. 19 November 2020. Available at https://www.webmd.com/digestive-disorders/remedies-for-bloated-stomach

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...