Pernahkah Anda mengalami mata terasa mengganjal, pegal dan terdapat benjolan di kelopak mata atas atau bawah? Kemungkinan Anda sedang mengalami bintintan. Informasi yang beredar di masyarakat adalah mengobati bintitan dengan bawang putih. Apakah saran terapi ini boleh di lakukan?
Pada
abad ke-9 bawang putih dan bawang merah dipercaya dapat menyembuhkan infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Syaphylococcus. Bawang putih yang
dikombinasikan dengan wine dan bagian perut sapi kemudian dibiarkan selama
sembilan hari dipercaya mampu menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Staphylococcus termasuk bintitan. Namun, saat itu tidak ada
studi yang mampu menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi. Berawal dari situ
lah, orang menganggap bawang putih mampu menyembuhkan infeksi bakteri. Padahal
belum diketahui mekanismenya, apakah benar efektif untuk mengobati atau justru
lebih banyak bahaya yang ditimbulkan.
Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk (2020), bawang putih (Allium
sativum L) merupakan salah satu obat tradisional yang memiliki senyawa
berkhasiat sebagai antibakteri yaitu Allisin yang mempu menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus. Pada penelitian ini menggunakan ekstrak bawang
putih yang sudah memenuhi syarat baik dari segi organoleptik, homogenitas, pH,
dan uji iritasi.
Informasi
yang beredar di masyarakat terkait pengaplikasian bawang putih adalah dengan menempelkan
langsung bawang putih ke bagian mata yang mengalami bintita. Padahal dari dua
informasi di atas dapat disimpulkan bahwa bawang putih yang digunakan tidak
langsung diaplikasikan. Jaman dulu bahkan bawang putih harus disampur dulu
dengan wine dan dibiarkan selama 9 hari, kemudian dari penelitian bawang putih
yang digunakan adalah ekstrak (yang mana sudah ada perendaman dengan ethanol
selama 24 jam pada prosesnya) kemudian diuji pH dan iritasinya agar layak
diaplikasikan ke kulit manusia.
Kulit
sekitar mata sangat sensitif, tentu tidak bijak jika mengaplikasikan benda
asing ke kulit begitu saja. Bukan kesembuhan yang di dapat, bisa jadi justru
malah menimbulkan masalah lain. Untuk itu, ada baiknya kita mempelajari apa
yang terjadi pada bintitan, sehingga kita bisa melakukan penganganan yang tepat.
Apa
itu bintitan?
Bintitan
atau hordeolum adalah suatu keadaan akut di mana mata terasa nyeri, kemerahan,
inflamasi di kelopak mata. Hordeolum ini terjadi karena adanya infeksi di
kelopak mata baik atas maupun bawah. Ada hordeolum ada yang internal dan
eksternal. Hordeolum external berarti benjolan tersebut nampak dari luar,
kadang nanah yang terperangkap dalam kulit juga terlihat. Sementara internal
tidak tampak. Kondisi ini bisa berlangsung 1-2 minggu, dan biasanya sembuh
sendiri.
Penyebab
Hordeolum
Penyebab
tersering adalah karena adanya infeksi bakteri Staphylococcus yang
menginfeksi folikel rambut di kelopak mata. Kelopak mata adalah organ yang
memiliki banyak kelenjar air mata dan kelenjar minyak. Infeksi ini
mengakibatkan adanya blokade kelenjar minyak dan air mata. Blokade akan
menyebabkan dinding saluran kelenjar menebal sehingga memudahkan infeksi
bakteri. Kolonisasi bakteri tersebut membuat sel-sel antiinflamasi di tubuh
berkumpul, sehingga terbentuklah kantung/abses yang berisi nanah di kelopak
mata.
Hordeolum
tidak berkaitan dengan ras, jenis kelamin, maupun usia yang artinya kondisi ini
bisa menyerang siapa saja.
Gejala
Hordeolum
Pada
awal gejala, seseorang biasanya merasakan nyeri, kemerahan dan bengkak pada
kelopak mata tanpa disertai riwayat trauma/ kemasukan benda asing. Tidak ada
keluhan pada bola mata, gerak mata pun tidak nyeri, kadang disertai abses yang
berisi nanah.
Terapi
hordeolum
Pada
beberapa kasus, benjolan akan hilang sendiri tanpa diterapi apapun. Namun rasa
tidak nyaman tentu membuat seseorang ingin segera mendapatkan pengobatan yang
tepat. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan mandiri sebelum menemui dokter,
yaitu:
1. Kompres
hangat 4x10 menit per hari. Kompres hangat menyebabkan jaringan granulasi
melembut dan memudahkan drainase. Selain itu jua mengurangi inflamasi, mengurangi
nyeri.
2. pijat
dengan lembut di area yang meradang. Pijat membantu mempercepat drainase pus
(nanah) dari kelenjar yang terinfeksi.
3. Bersihkan
kelopak mata dengan air saline atau sampo bayi yang tidak pedih dan pH
seimbang. Hal ini bisa memudahkan dranase dan membersihkan debris dari saluran
yang tersumbat. Sabun juga berfungsi menghansurkan dinding sel bakteri. Hal ini
juga bisa digunakan untuk terapi blefaritis yang menjadi penyebab hordeolum
eksternal.
4. Jika
hordeolum interna, maka hati-hati dalam memijat, karena bisa menyebabkan
iritasi atau deformasi kornea.
5. Benjolan
yang tidak membaik atau justru membesar mungkin memerlukan antibiotik oles.
Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pemilihan antibiotik oles yang tepat
untuk hordeolum. Selain itu juga berfungsi sebagai lubrikan. Jika benjolan
membesar secara signifikan bisa menekan korna, maka pemberian steroid mungkin
diperlukan untuk durasi yang singkat. Namun jika infeksinya menyebab ke
jaringan di sekitarnya, mungkin memerlukan pengobatan antibiotik sistemik.
6. Insisi
dan drainase abses bisa dilakukan dalam keadaan steril dan teranastesi.
7. Cari
penyakit mata lain yang menjadi penyebab sperti blefaritis atau rosasea lalu
obati.
8. Biasakan
perilaku hidup bersih dan sehat. Bersihkan tangan sebelum menyentuh mata,
bersihkan make up sebelum tidur.
Nah
demikian penjelasan mengenai mitos menyembuhkan bintitan dengan bawang putih.
Semoga kita bisa bijak dalam memberikan terapi atas penyakit yang mengenai
tubuh kita, ya....
Referensi:
Bragg
KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2021 Aug 9]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/
Ehrenhaus
MP, author, Edsel BI, editor. Hordeolum Treatment & Management. Update
2021. Available access on 13 Juni 2022 https://emedicine.medscape.com/article/1213080-treatment#d8
Andrei,
Mihai. 2015. 1,000 year old garlic remedy treats styes and MRSA better than
modern antibiotics diakses pada 13 juni 2022 https://www.zmescience.com/science/biology/garlic-remedy-association-06042015/
Dewi,
I., Orde, I., & Verawaty, V. (2020). EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK ETANOL BAWANG
PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus. Jurnal Riset
Kefarmasian Indonesia, 2(2), 105-112. https://doi.org/10.33759/jrki.v2i2.84
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.