Senin, 13 Juni 2022

Mitos ke-12 Menyembuhkan Bintitan dengan Bawang Putih

Pernahkah Anda mengalami mata terasa mengganjal, pegal dan terdapat benjolan di kelopak mata atas atau bawah? Kemungkinan Anda sedang mengalami bintintan. Informasi yang beredar di masyarakat adalah mengobati bintitan dengan bawang putih. Apakah saran terapi ini boleh di lakukan?

Pada abad ke-9 bawang putih dan bawang merah dipercaya dapat menyembuhkan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Syaphylococcus. Bawang putih yang dikombinasikan dengan wine dan bagian perut sapi kemudian dibiarkan selama sembilan hari dipercaya mampu menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus termasuk bintitan. Namun, saat itu tidak ada studi yang mampu menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi. Berawal dari situ lah, orang menganggap bawang putih mampu menyembuhkan infeksi bakteri. Padahal belum diketahui mekanismenya, apakah benar efektif untuk mengobati atau justru lebih banyak bahaya yang ditimbulkan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk (2020), bawang putih (Allium sativum L) merupakan salah satu obat tradisional yang memiliki senyawa berkhasiat sebagai antibakteri yaitu Allisin yang mempu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Pada penelitian ini menggunakan ekstrak bawang putih yang sudah memenuhi syarat baik dari segi organoleptik, homogenitas, pH, dan uji iritasi.

Informasi yang beredar di masyarakat terkait pengaplikasian bawang putih adalah dengan menempelkan langsung bawang putih ke bagian mata yang mengalami bintita. Padahal dari dua informasi di atas dapat disimpulkan bahwa bawang putih yang digunakan tidak langsung diaplikasikan. Jaman dulu bahkan bawang putih harus disampur dulu dengan wine dan dibiarkan selama 9 hari, kemudian dari penelitian bawang putih yang digunakan adalah ekstrak (yang mana sudah ada perendaman dengan ethanol selama 24 jam pada prosesnya) kemudian diuji pH dan iritasinya agar layak diaplikasikan ke kulit manusia.

Kulit sekitar mata sangat sensitif, tentu tidak bijak jika mengaplikasikan benda asing ke kulit begitu saja. Bukan kesembuhan yang di dapat, bisa jadi justru malah menimbulkan masalah lain. Untuk itu, ada baiknya kita mempelajari apa yang terjadi pada bintitan, sehingga kita bisa melakukan penganganan yang tepat.

 

Apa itu bintitan?

Bintitan atau hordeolum adalah suatu keadaan akut di mana mata terasa nyeri, kemerahan, inflamasi di kelopak mata. Hordeolum ini terjadi karena adanya infeksi di kelopak mata baik atas maupun bawah. Ada hordeolum ada yang internal dan eksternal. Hordeolum external berarti benjolan tersebut nampak dari luar, kadang nanah yang terperangkap dalam kulit juga terlihat. Sementara internal tidak tampak. Kondisi ini bisa berlangsung 1-2 minggu, dan biasanya sembuh sendiri.

 

Penyebab Hordeolum

Penyebab tersering adalah karena adanya infeksi bakteri Staphylococcus yang menginfeksi folikel rambut di kelopak mata. Kelopak mata adalah organ yang memiliki banyak kelenjar air mata dan kelenjar minyak. Infeksi ini mengakibatkan adanya blokade kelenjar minyak dan air mata. Blokade akan menyebabkan dinding saluran kelenjar menebal sehingga memudahkan infeksi bakteri. Kolonisasi bakteri tersebut membuat sel-sel antiinflamasi di tubuh berkumpul, sehingga terbentuklah kantung/abses yang berisi nanah di kelopak mata.

Hordeolum tidak berkaitan dengan ras, jenis kelamin, maupun usia yang artinya kondisi ini bisa menyerang siapa saja.

 

Gejala Hordeolum

Pada awal gejala, seseorang biasanya merasakan nyeri, kemerahan dan bengkak pada kelopak mata tanpa disertai riwayat trauma/ kemasukan benda asing. Tidak ada keluhan pada bola mata, gerak mata pun tidak nyeri, kadang disertai abses yang berisi nanah.

 

Terapi hordeolum

Pada beberapa kasus, benjolan akan hilang sendiri tanpa diterapi apapun. Namun rasa tidak nyaman tentu membuat seseorang ingin segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan mandiri sebelum menemui dokter, yaitu:

1.      Kompres hangat 4x10 menit per hari. Kompres hangat menyebabkan jaringan granulasi melembut dan memudahkan drainase. Selain itu jua mengurangi inflamasi, mengurangi nyeri.

2.      pijat dengan lembut di area yang meradang. Pijat membantu mempercepat drainase pus (nanah) dari kelenjar yang terinfeksi.

3.      Bersihkan kelopak mata dengan air saline atau sampo bayi yang tidak pedih dan pH seimbang. Hal ini bisa memudahkan dranase dan membersihkan debris dari saluran yang tersumbat. Sabun juga berfungsi menghansurkan dinding sel bakteri. Hal ini juga bisa digunakan untuk terapi blefaritis yang menjadi penyebab hordeolum eksternal.

4.      Jika hordeolum interna, maka hati-hati dalam memijat, karena bisa menyebabkan iritasi atau deformasi kornea.

5.      Benjolan yang tidak membaik atau justru membesar mungkin memerlukan antibiotik oles. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pemilihan antibiotik oles yang tepat untuk hordeolum. Selain itu juga berfungsi sebagai lubrikan. Jika benjolan membesar secara signifikan bisa menekan korna, maka pemberian steroid mungkin diperlukan untuk durasi yang singkat. Namun jika infeksinya menyebab ke jaringan di sekitarnya, mungkin memerlukan pengobatan antibiotik sistemik.

6.      Insisi dan drainase abses bisa dilakukan dalam keadaan steril dan teranastesi.

7.      Cari penyakit mata lain yang menjadi penyebab sperti blefaritis atau rosasea lalu obati.

8.      Biasakan perilaku hidup bersih dan sehat. Bersihkan tangan sebelum menyentuh mata, bersihkan make up sebelum tidur.

 

Nah demikian penjelasan mengenai mitos menyembuhkan bintitan dengan bawang putih. Semoga kita bisa bijak dalam memberikan terapi atas penyakit yang mengenai tubuh kita, ya....

 

 

Referensi:

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2021 Aug 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/

Ehrenhaus MP, author, Edsel BI, editor. Hordeolum Treatment & Management. Update 2021. Available access on 13 Juni 2022 https://emedicine.medscape.com/article/1213080-treatment#d8

Andrei, Mihai. 2015. 1,000 year old garlic remedy treats styes and MRSA better than modern antibiotics diakses pada 13 juni 2022 https://www.zmescience.com/science/biology/garlic-remedy-association-06042015/

Dewi, I., Orde, I., & Verawaty, V. (2020). EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(2), 105-112. https://doi.org/10.33759/jrki.v2i2.84

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...