Rabu, 15 Juni 2022

Mitos ke-13 Sakit Mata Menular Lewat Tatapan Langsung

 

Mata adalah organ vital yang menunjang seluruh aktivitas keseharian kita. Jika mengalami sakit mata, terutama mata merah, tentu tidak akan nyaman dalam menjalani aktivitas. Selain itu ada kecenderungan dijauhi oleh orang-orang di sekitar kita karena kabar yang beredar penyakit tersebut akan menular hanya dengan bertatapan secara langsung. Bahkan si penderita diminta menjauhi kerumunan dan mengenakan kaca mata hitam agar tidak terjadi tatapan langsung dengan orang lain. Apakah pendapat tersebut benar atau hanya sekedar mitos? Mari kita bahas bersama.

 

Mata merah karena apa ya?

Mata merah paling sering disebabkan oleh konjungtivitis.  Konjungtiva adalah membran tipis yang ada di mata bagian yang berwarna putih dari mata kita. Inflamasi atau infeksi pada konjungtiva dinamakan konjungtivitis. Gejala yang sering muncul berupa mata merah, bengkak, dan sering disertai dengan sekret yaitu cairan yang keluar selama terinfeksi. Sekret yang keluar pun bermacam-macam tergantung penyebab. Ada yang watery (cair, bening, banyak) maupun mukopurulen (kental, lengket, berwarna seperti nanah).

 

Penyebab konjungtivitis

Penyebab tersering konjungtivitis adalah karena virus (sekitar 80% kasus). Penyebab kedua terbanyak adalah karena bakteri (50-70 persennya  dialami oleh anak-anak). selain itu bisa disebabkan oleh alergi (mengenai 15-40% populasi). Penyebab lainnya adalah karena masuknya benda asing ke mata (misal bulu mata), iritasi (kosmetik, lensa kontak), polusi udara (asap rokok, debu, asap atau uap kimia), jamur, dan parasit. Gejala yang muncul hampir sama sehingga sulit untuk membedakan penyebabnya.

Konjungtivitis virus dan bakteri sangat mudah menular sedangkan kojungtivitis alergi biasanya tidak menular. Konjungtivits alergi terjadi karena reaksi tubuh terhadap alergen, seperti serbuk bunga, debu, kosmetik, dll. Paling sering menyerang orang-orang yang memiliki alergi dan bisa terjadi musiman.

Penyebaran Konjungtivitis

Paling sering konjungivitis menyebar lewat kontak langsung (berjabat tangan, bersentuhan, berpelukan), droplet (saat bersin), atau karena bersentuhan dengan permukaan yang terdapat virus atau bakteri kemudian menyentuh mata sebelum mencuci tangan.

 

Gejala konjungtivitis

Gejala tergantung penyebabnya, namun secara umum gejala konjungtivitis adalah

·         Mata berwarna pink atau kemerahan

·         Bengkak pada konjugtivas maupun kelopak mata

·         Meningatnya produksi air mata dan sekret (watery atau mukopurulen). Sering mengakibatkan mata sulit dibuka pada pagi hari.

·         Terasa mengganjal pada mata sehingga sering menggosok mata

·         Gatal, iritasi atau terasa panas

·         Pada konjungtivitis karena virus sering disertai dengan pilek, sekret watery.

·         Pada konjungtivitis bakteri sering disertai sekret mukopurulen sering disertai infeksi telinga

·         Konjuntivitis alergi: seringnya terjadi pada kedua mata, terasa sangat gatal dan keluar air mata terus. Sering disertai dengan gejala alergi seperti hidung gatal, bersin, asma.

 

Terapi Kojungtivtis

Kebanyakan kasus konjungtitivis karena virus dan bakteri akan sembuh sendiri dalam 7-14 hari tanpa pengobatan apapun. Pengobatan hanya diberikan pada kasus tertentu Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pemilihan pengbatan yang tepat. Antibiotik tidak akan memberikan efek pada kasus konjuntivitis virus.

Untuk mengurangi gejala pada konjuntivitis virus bisa dikompres dengan air dingin. Sementara pada konjungtivitis alergi dapat membaik dengan menghindari zat alergen disertai pemberian anti alergi topikal.

Hindari penggunaan antibotik-steroid tetes mata secara rutin. Steroid akan meningkatkan latensi virus dan memperlama sakit pada konjungtivitis virus. Kemudian jika ternyata terdapat luka kecil di mata akibat infeksi herpes atau bakteri atau parasit, steroid akan memperparah kondisi, kornea akan meleleh dan menyebabkan kebutaan.

 

Awasi tanda bahaya!

Jika mata merah disertai nyeri berat pada mata, sakit kepala berat, penurunan penglihatan, reaksi pupil yang menyakitkan, silau/ sensitif terhadap cahaya, mata merah yang tak kunjung membaik justru memberat meskipun sudah diberikan terapi, dan memiliki riwayat sistem imun yang rendah (pada pasien HIV atau kanker) segera kunjungi dokter spesialis mata terdekat untuk penatalaksanaan lebih lanjut.

 

Pencegahan

Meskipun konjungtivitis sangat mudah menular namun bisa dicegah dengan menerapkan beberapa hal di bawah ini:

Jika Anda penderita:

·         Sering mencuci tangan dengan sabun dan air hangat setidaknya 20 detik. Cuci tangan pada saat sebelum dan sesudah menyentuh mata atau setelah memberikan obat mata. Jika tidak ada air dan sabun, maka gunakan hand sanitizer yang berbahan dasar alkohol minimal 60%

·         Hindari menyentuh atau mengucek mata. Hal ini bisa memperparah kondisi dan menyebarkan ke mata yang sehat

·         Bersihkan sekret yang ada di sekitar mata beberapa kali sehari dengan menggunakan kain yang bersih atau kapas yang sudah dibasahi. Buang kapas setelah menggunakan dan cuci kain dengan air hangat dan detergent.

·         Jangan memakai lensa kontak sampai mata dinyatakan sembuh

·         Jangan berbagi barang pribadi seperti bantal, kain lap, handuk, tetes mata, makeup wajah/mata, peralatan make up, lensa kontak dan tempat penyimpanannya, atau kacamata.

Jika Anda adalah orang yang ada disekitar penderita

·         Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan setelah kontak dengan orang yang terinfeksi atau barang yang digunakan, contoh setelah membantu memberikan obat tetes atau setelah membersihkan barang pribadi penderita

·         Hindari menyentuh mata sebelum tangan.

·         Jangan berbagi barang pribadi yang telah digunakan oleh penderita

Tips agar tidak terkena konjungtivitis lagi

·         Buang makeup mata/wajah/brush yang digunakan selama terinfeksi

·         Buang lensa kontak, wadah, dan cairan pembersih yang pernah digunakan saat terinfeksi

·         Bersihkan kacamata yang digunakan selama sakit

 

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa mata merah atau konjungtivitis tidak menular langsung dari pandangan mata dengan penderita, melainkan dari bersentuhan langsung. Hal ini pun dikarenakan kebersihan diri yang kurang baik. Biasanya karena penderita menyentuh matanya sendiri kemudian bersentuhan dengan orang lain. Akibatnya infeksi bakteri atau virus akan cepat berpindah. FYI, virus dan bakteri bisa menetap di permukaan dalam beberapa jam sampai hari, sehingga perlu menerapkan higienitas yang baik.

 

Referensi:

Azari AA, Arabi A. Conjunctivitis: A Systematic Review. J Ophthalmic Vis Res. 2020;15(3):372-395. Published 2020 Aug 6. doi:10.18502/jovr.v15i3.7456

National Center for Immunization and Respiratory Diseases (NCIRD), Division of Viral Diseases (2021). Centers for Disease Control and Prevention (CDC) available access at https://www.cdc.gov/conjunctivitis/index.html

Azari AA, Barney NP. Conjunctivitis: A Systematic Review of Diagnosis and Treatment. JAMA. 2013;310(16):1721–1730. doi:10.1001/jama.2013.280318

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...