“Dok, badan saya pegal-pegal. Apakah saya terkena penyakit asam urat?”
Pertanyaan
ini sering kali ditemui di praktek dokter, baik di klinik, puskesmas, maupun
rumah sakit. Kabar yang beredar setiap pegal yang dirasakan adalah karena
meningkatnya asam urat. Namun, apakah benar pegal-pegal selalu karena asam urat
yang tinggi? Mari kita simak bersama penjelasan berikut.
Apa
itu Gout?
Penyakit
asam urat atau gout adalah suatu penyakit yang terjadi karena adanya penumpukan
kristal asam urat di sendi. Kondisi ini paling sering terjadi di sendi jempol
kaki, pergelangan kaki dan lutut,
Menurut
Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA), Gout merupakan penyakit progresif
akibat deposisi kristal monosodium urat (MSU) di sendi, ginjal, dan jaringan
ikat lainnya sebagai akibat dari peningkatan kadar urat dalam darah (hiperurisemia)
yang berlangsung kronik. Tanpa penanganan yang efektif kondisi ini dapat
berkembang menjadi gout kronis, terbentuknya tofus, dan bahkan dapat
mengakibatkan gangguan fungsi ginjal berat, serta penurunan kualitas hidup.
Dalam praktik sehari-hari masih ditemukan overdiagnosis dan tata laksana gout
yang tidak adekuat yang mengakibatkan terjadinya berbagai penyulit gout.
Gout
adalah salah satu bentuk peradangan sendi (artritis). Hiperurisemi merupakan
penyebab terbentuknya MSU. Namun, faktanya hanya 5% orang dengan hiperurisemia
diatas 9 mg/dL akan berkembang menjadi gout. MSU bisa tertimbun di jaringan
manapun dan di sekitar persendian akan membentuk tofus.
Prevalensi
gout terjadi pada 1-4% dari populasi. Prevalensi gout meningkat sesuai umur dengan
rerata 7% pada pria umur >75 tahun dan 3% pada wanita umur >85 tahun. Kasus
meningkat karena kebiasaan makan yang buruk seperti makan fast food,
kurangnya olahraga, dan meningkatnya obesitas dan sindrom metabolik.
Penyebab
Gout
Kristal
urat akan menumpuk di jaringan dimulai saat level asam urat dalam darah
meningkat. Level asam urat laki-laki lebih tiggi daripada perempuan. Namun,
pada wanita yang menopause, level asam urat lebih tinggi daripada laki-laki. Gout
jarang terjadi pada anak-anak atau dewasa muda.
Adapun
penyebab terjadinya gout adalah:
1. Mengonsumsi
makanan yang banyak mengandung purin yang didapatkan dari daging merah dan seafood.
Sementara sayuran seperti kacang, lentil, jamur, kacang polong, dan produk susu
tidak menyebabkan hiperurisemia, Sehingga boleh dikonsumsi pada pasien asam
urat.
2. Faktor
lainnya adalah genetik, berat badan berlebih (overweight), konsumsi obat-obatan
tertentu (contoh: diuretik), gangguan fungsi ginjal, dan gaya hidup yang tidak
sehat (seperti: minum alkohol dan minuman berpemanis).
Gejala
Gout
Hiperurisemia
tanpa gejala klinis ditandai dengan kadar asam urat serum > 6.8 mg/dL Serangan
artritis gout akut ditandai dengan nyeri hebat, nyeri sentuh/tekan, tiba-tiba,
kaku, bengkak, teraba panas disertai bengkak dengan atau tanpa kemerahan yang
mencapai puncak dalam 6−12 jam pada satu sendi (monoartritis akut). Pada sendi
besar seperti lutut, pergelangan kaki jarang terjadi. Dikatakan gout jika ditemukan
kristal MSU pada cairan sendi atau aspirasi tofus.
Kadar
asam urat serum merupakan faktor risiko penting gout, namun nilai kadarnya
dalam serum tidak dapat memastikan maupun mengeksklusi adanya gout oleh karena
banyak orang mengalami hiperurisemia namun tidak menderita gout, disamping itu
pada serangan gout akut sangat mungkin terjadi saat kadar serum normal. Pasien dengan
kadar asam urat 7-7,9 mg/dL hanya 0.09% yang berkembang menjadi gout, dan pada
kadar asam urat 8-8.9 mg/dL hanya 0.4% menjadi gout. Di atas 9mg/dL hanya 0.5%
yang menjadi gout.
Serangan
artritis gout akut yang pertama paling sering mengenai sendi metatarsophalangeal
(MTP) atau jempol kaki yaitu sekitar 80−90 % kasus. Serangan artritis akut
kedua dapat dialami dalam 6 bulan sampai dengan 2 tahun setelah serangan
pertama. Serangan akut kedua dan seterusnya dapat mengenai lebih dari satu
persendian, dapat melibatkan tungkai atas, durasi serangan lebih lama, interval
antar serangan lebih pendek dan lebih berat. Nyeri pada tulang punggung sangat
jarang terjadi.
Penatalaksanaan
Gout
Serangan
akut biasanya akan sembuh sendiri dalam jam sampai hari.
Pastikan
kadarasam urat dibawah 6 mg/dL. Pasien adalah kunci utama suksesnya terapi gout
Prinsip
umum pengelolaan hiperurisemia dan gout
1. Setiap
pasien hiperurisemia dan gout harus mendapat informasi yang memadai tentang
penyakit gout dan tatalaksana yang efektif termasuk tatalaksana terhadap
penyakit komorbid.
2. Setiap
pasien hiperurisemia dan gout harus diberi nasehat mengenai modifikasi gaya
hidup
3. Setiap
pasien dengan gout secara sistematis harus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
penapisan untuk penyakit komorbid terutama yang berpengaruh terhadap terapi
penyakit gout dan faktor risiko kardiovaskular, termasuk gangguan fungsi
ginjal, penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, penyakit arteri
perifer, obesitas, hipertensi, diabetes, dan merokok.
Perubahan
Gaya Hidup yang bisa dilakukan untuk menghindari Gout
Diet
·
Hindari makanan yang mengandung tinggi
purin hati, ampela, ginjal, jeroan, dan ekstrak ragi, daging sapi, domba, babi,
makanan laut tinggi purin (sardine, kelompok shellfish seperti lobster, tiram,
kerang, udang, kepiting, tiram, skalop).
·
Menghindari konsumsi alkohol
·
Fruktosa yang ditemukan dalam corn
syrup, pemanis pada minuman ringan dan jus buah juga dapat meningkatkan
kadar asam urat serum.
·
Konsumsi vitamin C, dairy product
rendah lemak seperti susu dan yogurt rendah lemak, cherry dan kopi menurunkan
risiko serangan gout.
·
Diet ketat dan tinggi protein sebaiknya
dihindari.
Menjaga
berat tubuh yang ideal.
Menjaga
hidrasi tubuh
Asupan
air minum >2 liter per hari disarankan pada keadaan gout dengan batu saluran
kemih. Sedangkan saat terjadi serangan
gout direkomendasikan untuk meningkatkan asupan air minum minimal 8 – 16 gelas
per hari.
Latihan
fisik
Latihan
fisik 3−5 kali seminggu selama 30−60 menit. Latihan fisiknya meliputi latihan
kekuatan otot, fleksibilitas otot dan sendi, dan ketahanan kardiovaskular.
Olahraga bertujuan untuk menjaga berat badan ideal dan menghindari terjadinya
gangguan metabolisme yang menjadi komorbid gout. Namun, latihan yang berlebihan
dan berisiko trauma sendi
Simpulan:
Nah,
dari penjelasan di atas ternyata tidak semua keluhan pegal-pegal disebabkan
oleh asam urat yang tinggi. Ciri khas dari gout adalah terjadi pada satu sendi kecil
(seringnya jempol kaki) dan mendadak. Bahkan jika keluhannya “boyok” sakit, gout
jarang sekali terjadi pada tulang belakang. Untuk itu, jika mengalami nyeri
sendi di bagian tubuh tertentu lebih baik konsultasikan kepada dokter, dan
sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan sendiri untuk ketepatan terapi dan menghindari
efek samping dari obat. Lain keluhan tentu lain pula terapinya, kan?
Referensi:
Perhimpunan
Reumatologi Indonesia. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout (Internet). 2018
(cited 2022 Jun 11). ISBN 978-979-3730-31-8 available from: https://reumatologi.or.id/wp-content/uploads/2020/10/Rekomendasi_GOUT_final.pdf
Ragab,
Gaafar et al. Gout: An old disease in new perspective - A review. Journal of
advanced research vol. 8,5. 2017 : 495-511. doi:10.1016/j.jare.2017.04.008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.