Sabtu, 11 Juni 2022

Mitos ke-10 Badan Pegal Selalu karena Asam Urat

 “Dok, badan saya pegal-pegal. Apakah saya terkena penyakit asam urat?”

Pertanyaan ini sering kali ditemui di praktek dokter, baik di klinik, puskesmas, maupun rumah sakit. Kabar yang beredar setiap pegal yang dirasakan adalah karena meningkatnya asam urat. Namun, apakah benar pegal-pegal selalu karena asam urat yang tinggi? Mari kita simak bersama penjelasan berikut.

 

Apa itu Gout?

Penyakit asam urat atau gout adalah suatu penyakit yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat di sendi. Kondisi ini paling sering terjadi di sendi jempol kaki, pergelangan kaki dan lutut,

Menurut Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA), Gout merupakan penyakit progresif akibat deposisi kristal monosodium urat (MSU) di sendi, ginjal, dan jaringan ikat lainnya sebagai akibat dari peningkatan kadar urat dalam darah (hiperurisemia) yang berlangsung kronik. Tanpa penanganan yang efektif kondisi ini dapat berkembang menjadi gout kronis, terbentuknya tofus, dan bahkan dapat mengakibatkan gangguan fungsi ginjal berat, serta penurunan kualitas hidup. Dalam praktik sehari-hari masih ditemukan overdiagnosis dan tata laksana gout yang tidak adekuat yang mengakibatkan terjadinya berbagai penyulit gout.

Gout adalah salah satu bentuk peradangan sendi (artritis). Hiperurisemi merupakan penyebab terbentuknya MSU. Namun, faktanya hanya 5% orang dengan hiperurisemia diatas 9 mg/dL akan berkembang menjadi gout. MSU bisa tertimbun di jaringan manapun dan di sekitar persendian akan membentuk tofus.

Prevalensi gout terjadi pada 1-4% dari populasi. Prevalensi gout meningkat sesuai umur dengan rerata 7% pada pria umur >75 tahun dan 3% pada wanita umur >85 tahun. Kasus meningkat karena kebiasaan makan yang buruk seperti makan fast food, kurangnya olahraga, dan meningkatnya obesitas dan sindrom metabolik.

 

Penyebab Gout

Kristal urat akan menumpuk di jaringan dimulai saat level asam urat dalam darah meningkat. Level asam urat laki-laki lebih tiggi daripada perempuan. Namun, pada wanita yang menopause, level asam urat lebih tinggi daripada laki-laki. Gout jarang terjadi pada anak-anak atau dewasa muda.

Adapun penyebab terjadinya gout adalah:

1.      Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung purin yang didapatkan dari daging merah dan seafood. Sementara sayuran seperti kacang, lentil, jamur, kacang polong, dan produk susu tidak menyebabkan hiperurisemia, Sehingga boleh dikonsumsi pada pasien asam urat.

2.      Faktor lainnya adalah genetik, berat badan berlebih (overweight), konsumsi obat-obatan tertentu (contoh: diuretik), gangguan fungsi ginjal, dan gaya hidup yang tidak sehat (seperti: minum alkohol dan minuman berpemanis).

 

Gejala Gout

Hiperurisemia tanpa gejala klinis ditandai dengan kadar asam urat serum > 6.8 mg/dL Serangan artritis gout akut ditandai dengan nyeri hebat, nyeri sentuh/tekan, tiba-tiba, kaku, bengkak, teraba panas disertai bengkak dengan atau tanpa kemerahan yang mencapai puncak dalam 6−12 jam pada satu sendi (monoartritis akut). Pada sendi besar seperti lutut, pergelangan kaki jarang terjadi. Dikatakan gout jika ditemukan kristal MSU pada cairan sendi atau aspirasi tofus.

Kadar asam urat serum merupakan faktor risiko penting gout, namun nilai kadarnya dalam serum tidak dapat memastikan maupun mengeksklusi adanya gout oleh karena banyak orang mengalami hiperurisemia namun tidak menderita gout, disamping itu pada serangan gout akut sangat mungkin terjadi saat kadar serum normal. Pasien dengan kadar asam urat 7-7,9 mg/dL hanya 0.09% yang berkembang menjadi gout, dan pada kadar asam urat 8-8.9 mg/dL hanya 0.4% menjadi gout. Di atas 9mg/dL hanya 0.5% yang menjadi gout.

Serangan artritis gout akut yang pertama paling sering mengenai sendi metatarsophalangeal (MTP) atau jempol kaki yaitu sekitar 80−90 % kasus. Serangan artritis akut kedua dapat dialami dalam 6 bulan sampai dengan 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan akut kedua dan seterusnya dapat mengenai lebih dari satu persendian, dapat melibatkan tungkai atas, durasi serangan lebih lama, interval antar serangan lebih pendek dan lebih berat. Nyeri pada tulang punggung sangat jarang terjadi.

 

Penatalaksanaan Gout

Serangan akut biasanya akan sembuh sendiri dalam jam sampai hari.

Pastikan kadarasam urat dibawah 6 mg/dL. Pasien adalah kunci utama suksesnya terapi gout

Prinsip umum pengelolaan hiperurisemia dan gout

1.      Setiap pasien hiperurisemia dan gout harus mendapat informasi yang memadai tentang penyakit gout dan tatalaksana yang efektif termasuk tatalaksana terhadap penyakit komorbid.

2.      Setiap pasien hiperurisemia dan gout harus diberi nasehat mengenai modifikasi gaya hidup

3.      Setiap pasien dengan gout secara sistematis harus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan penapisan untuk penyakit komorbid terutama yang berpengaruh terhadap terapi penyakit gout dan faktor risiko kardiovaskular, termasuk gangguan fungsi ginjal, penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, penyakit arteri perifer, obesitas, hipertensi, diabetes, dan merokok.

 

Perubahan Gaya Hidup yang bisa dilakukan untuk menghindari Gout

Diet

·         Hindari makanan yang mengandung tinggi purin hati, ampela, ginjal, jeroan, dan ekstrak ragi, daging sapi, domba, babi, makanan laut tinggi purin (sardine, kelompok shellfish seperti lobster, tiram, kerang, udang, kepiting, tiram, skalop).

·         Menghindari konsumsi alkohol

·         Fruktosa yang ditemukan dalam corn syrup, pemanis pada minuman ringan dan jus buah juga dapat meningkatkan kadar asam urat serum.

·         Konsumsi vitamin C, dairy product rendah lemak seperti susu dan yogurt rendah lemak, cherry dan kopi menurunkan risiko serangan gout.

·         Diet ketat dan tinggi protein sebaiknya dihindari.

Menjaga berat tubuh yang ideal.

Menjaga hidrasi tubuh

Asupan air minum >2 liter per hari disarankan pada keadaan gout dengan batu saluran kemih.  Sedangkan saat terjadi serangan gout direkomendasikan untuk meningkatkan asupan air minum minimal 8 – 16 gelas per hari.

Latihan fisik

Latihan fisik 3−5 kali seminggu selama 30−60 menit. Latihan fisiknya meliputi latihan kekuatan otot, fleksibilitas otot dan sendi, dan ketahanan kardiovaskular. Olahraga bertujuan untuk menjaga berat badan ideal dan menghindari terjadinya gangguan metabolisme yang menjadi komorbid gout. Namun, latihan yang berlebihan dan berisiko trauma sendi

 

Simpulan:

Nah, dari penjelasan di atas ternyata tidak semua keluhan pegal-pegal disebabkan oleh asam urat yang tinggi. Ciri khas dari gout adalah terjadi pada satu sendi kecil (seringnya jempol kaki) dan mendadak. Bahkan jika keluhannya “boyok” sakit, gout jarang sekali terjadi pada tulang belakang. Untuk itu, jika mengalami nyeri sendi di bagian tubuh tertentu lebih baik konsultasikan kepada dokter, dan sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan sendiri untuk ketepatan terapi dan menghindari efek samping dari obat. Lain keluhan tentu lain pula terapinya, kan?

 

Referensi:

Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout (Internet). 2018 (cited 2022 Jun 11). ISBN 978-979-3730-31-8 available from: https://reumatologi.or.id/wp-content/uploads/2020/10/Rekomendasi_GOUT_final.pdf

Ragab, Gaafar et al. Gout: An old disease in new perspective - A review. Journal of advanced research vol. 8,5. 2017 : 495-511. doi:10.1016/j.jare.2017.04.008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...