Harta yang paling berharga adalah keluarga, istana yang paling indah adalah keluarga.
Begitulah cuplikan lirik lagu dari film keluarga cemara.
Kadang, kita tidak menyadari bahwa kita memiliki harta yang
berharga, yang lebih berharga dibandingkan uang, emas, properti dan sebagainya.
Adalah keluarga, yang dengan alasannya pula lah kita membanting tulang mengais
rejeki. Kita kadang tidak menyadari keluarga adalah hal yang paling berharga yang
Allah berikan, sampai kenikmatan itu dicabut oleh Allah.
Baru semalam aku berencana akan mengirimkan kurma untuk mbah menjelang bulan puasa. Hari ini, 22 Maret 2022, tanggal yang cantik. Salah satu
pintu surga terbaik telah ditutup oleh Allah ta’ala. Nenekku tutup usia dalam
keadaan tenang tanpa sakit. Allahummaghfirlaha warhamha wa’afiha wa’fuanha. Semoga
Allah mengampuni dosanya, melapangkan kuburnya, menerima amalannya.
Mbah Rohmah, begitu aku memanggilnya. Sosok yang sudah renta, yang sangat sabra menghadapi hidup. Beliau adalah kesayangan ibuku, pelita ibuku. Beliau lah yang membuat ibuku sering bersimpuh lama di sepertga malam terakhir. Betapa berharganya beliau rahimahallah bagi ibuku.
Aku pun ingat setiap kebaikan mbahku. Selalu mendahulukan
cucunya, bersabar dengan sikap cucunya, selalu mendoakan cucunya. Semoga Allah
menyayangimu setelah meninggalmu di dunia, Mbah.
Dulu, saat ekonomi keluargaku masih belum bagus, aku
teringat cerita ibuku tentang Mbahku. Saat ibu akan masuk ke universitas,
mbahku yang tidak memiliki biaya untuk kuliah tak pernah Lelah mendoakan ibuku,
sampai beliau bermimpi bertemu seseorang berjubah dan mengatakan bahwa anaknya
akan kuliah. Yang aku tangkap adalah doa-doa beliau makbul. Meskipun beliau
lemah, namun saat beliau umrah, beliau lah yang paling semangat mengalahkan
jamah yang masih muda. masyaAllah ta barakallah. Sungguh benarlah kematian yang
akan membuat kita mengingat seperti apakah kematian kita sendiri.
Engkau mungkin tidak sehebat nenek-nenek di luar sana, tapi
bagiku kau nenek yang sangat sabar dan penyayang. Kau nenek yang memberikan
banyak pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga. Aku akan merindukan kue
semprong yang kau buat. Aku akan merindukan celotehan tak jelas yang sering kau
ucapkan, aku akan merindukan semangat beribadahmu.
Terimakasih, Mbah, untuk segenap cinta yang mbah Rohmah
berikan semenjak aku masih kecil. Terimakasih untuk menyayangi ibuku tanpa
batas, mendoakan setiap kebaikan untuk ibuku. Terimakasih untuk segalanya. Aku menyayangimu
karena Allah. Semoga engkau meninggal dalam keadaan husnul khotimah, dan dalam
keadaan Allah ridho padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.