Rabu, 23 Maret 2022

Kau sedang berlomba dengan siapa?

 Akhir-akhir ini di dunia ilustrasi sedang ramai orang menjadi microstocker. Microstocker diartikan sebagai seseorang menjual gambarnya baik itu berupa raster maupun vektor di microstock. Tidak Cuma gambar, bahkan foto pun bisa dijual di sana. Orang-orang berlomba-lomba membuat portofolio gambarnya lewat mikrostok ini. Alasannya simple, untuk mendapat penghasilan, syukur-syukur berupa passive income yang sifatnya longlast. Berakit-rakit kehulu, kipasan duit kemudian.

Namun, saking banyaknya, terkadang keadaan seperti itu menjadi sebuah toksik untuk beberapa orang. Aku mungkin termasuk salah satu yang terkena toksik tersebut. Emangnya toksik gimana?

Yang tadinya aku sendiri memiliki my path, my destiny In this illustration world, tanpa sadar aku numpang jalan di rel kereta orang lain. Semua jadi terlhat bias. Salah-salah bisa menimbulkan iri dengki alih-alih meningkatkan kapasitas diri. Dengan memposting hasil earning yang yang didapat, banyaknya elemen yang telah terupload, Sebagian orang mungkin ada yang jadi semakin semangat untuk menggambar, namun Sebagian yang lain mungkin justru sebaliknya. Tidak menikmati prosesnya sendiri, dan merasa tertatih mengejar ketertinggalannya.

Aku pernah membaca status salah seorang ustadzah kurang lebih intinya begini: memang, dengan membagikan nikmat kita kepada orang lain ada kecenderungan membuat orang lain yang sakit hatinya semakin merasa hasad. Namun, sejatinya kita sendiri pun ketika melihat orang lain mendapat nikmat, seharusnya kita melatih hati kita untuk tidak hasad.

That’s it!

Kalua dilihat dari kacamata yang berbeda ternyata, hal tersebut justru menuai perspektif yang lain bukan?

Sering-seringlah melatih diri untuk berpikir positif terhadap orang lain. Engkau tidak tau bagaimana di balik perjuangannya hingga sampai ke titik itu, makan jika engkau tidak ingin berempati terhadapnya, setidaknya berempatilah terhadap dirimu sendiri. Dengan berpikir positif, kau bisa menganggap kejadian itu justru sebagai ajang Latihan dirimu untuk tidak hasad terhadap orang lain. Coba bayangkan, berapa kali dalam sehari engkau bisa berlatih? Tentu banyak bukan?

Selain itu, aku rasa kita juga perlu memiliki lingkungan yang positif. Berteman lah dengan orang-orang yang pertengahan. Ia tidak melulu memamerkan apa yang sudah dicapai, namun hasil karyanya lah yang berbicara. Timbang mengomparasikan diri dengan orang lain, lebih baik mengomparasikan diri yang sekarang dengan diri yang dahulu. Selamat mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...