Senin, 28 Maret 2022

pengingat

Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari, semoga kita semua disampaikan pada bulan yang mulia ini.

Angan-angan manusia itu panjang, namun mungkin saja usianya tidak sepanjang angannya. Kemarin saya diingatkan kembali untuk lebih mawas diri terhadap kematian. Bukan kah kematian itu sebaik-baik pengingat?  Saat saya sedang jaga hari Ahad pagi, ada seorang ibu histeris membawa anaknya yang berdarah-darah. Si anak datang dengan keadaan lethargis (kalau dalam bahasa awamnya “keple”), sesampainya di IGD si anak kejang-kejang. Naas, nyawanya tidak tertolong. Keluarganya membawa hasil lab dengan angka leukosit (menilai adanya infeksi bakteri) sampai 40rb, padahal normalnya 6-10 ribu saja. Dan angka trombosit  hanya 38ribu. Kondisi dengue shock syndrome (DSS) disertai sepsis berat dengan encephalopati dengue. Si anak juga mengalami perdarahan saluran cerna, kemungkinan lain dari sebab kematiannya bisa jadi terdapat aspirasi. Allahu a’lam.

Yang menjadi poin dari kisah tersebut adalah, ketika si ibu menangis ia mengatakan bahwa anaknya sudah membeli baju lebaran (padahal belum mulai bulan puasa).

Ini menjadi tamparan dan pengingat keras untuk diri saya sendiri. Bahwa benarlah angan kita itu sungguh panjang, padahal mungkin jatah usia kita tidak sampai ke angan kita tersebut. Itulah salah satu alasan agar kita menjadi orang yang “be present”. Hadir penuh di hari itu. Melakukan banyak hal yang bermanfaat untuk bekal kita di yaumil akhir.

Banyak orang mempersiapkan diri untuk hal-hal yang belum pasti akan dialaminya. Namun kita semua lupa untuk mempersiapkan diri untuk “the day after” yang pasti akan terjadi.

Namun, untuk istiqomah pada dewasa ini memang tidak mudah. Lingkungan yang tidak mendukung, banyaknya distraksi, dan paparan media sosial yang membuat kita terus melihat keatas dalam urusan dunia. Untuk itu lah disebutkan bahwa di akhir zaman nanti orang yang yang memegang sunnah itu seperti memegang bara api. Terkena uap apinya saja sudah kepanasan, apalah jika baranya yang harus dipegang?

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Saya menulis bukan untuk menggurui, tentu saja saya pun masih penuntut ilmu. Tulisan ini hanya sebagai pengingat untuks saya nantinya, ketika mungkin suatu saat saya sedang futu.

Barakallahu fiikum.

Sumber https://rumaysho.com/10479-mereka-yang-memegang-bara-api.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...