Rabu, 09 Agustus 2023

Enable Breastfeeding for Working Mama

Halo Ayah Bunda…

Insyaallah pada postingan kali ini saya akan membahas tentang menyusui bagi ibu bekerja.


Minggu awal Agustus lalu, kita baru saja memperingati World Breastfeeding Week, Pekan ASI Dunia. Sedikit cerita, pada tahun 1990 WHO dan Unicef membuat deklarasi innocent di Florence, Italia untuk menyepakati setiap tanggal 1-7 Agustus sebagai World Breastfeeding Week/ Pekan ASI sedunia. Tujuannya adalah untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya ASI. Mengapa masyarakat perlu disadarkan tentang hal ini?


Singkat cerita, sejak 2000 tahun sebelum masehi, menyusui itu hal yang lumrah, dan ibu susu itu masih lazim hingga abad ke-19. Sejak ditemukannya formula bayi dan perusahaan memproduksi susu formula yang harganya terjangkau, menyusui menjadi kurang populer. Gongnya adalah Ketika seorang tenaga Kesehatan Dr. Cicely Williams di akhir tahun 1930-an menemukan hubungan promosi susu formula dengan penurunan jumlah ibu menyusui, peningkatan malnutrisi, dan angka kesakitan dan juga kematian bayi, beliau memberikan pidato yang berjudul “Milk and Murder” di Rotary Club. Beliau juga mengecap cara promosi sufor sebagai makanan pengganti ASI. Beliau menjadi direktur Kesehatan Ibu dan Anak pertama di WHO dan telah 50 tahun berjuang meyakinkan pemegang pemerintahan di berbagai negara bahwa ASI itu harus didukung, dilindungi dan dipromosikan oleh pemerintah.

Rekomendasi WHO dan Unicef tentang pemberian makan pada bayi

WHO dan Unicef sendiri menetapkan standar emas pemberian makanan untuk bayi dan balita:

1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah bayi lahir

2. Memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan

3. Memberikan MPASI sejak bayi usia 6 bulan

4. Menyusui hingga 2 tahun atau lebih

pemberian makan bayi

Mengapa ASI sebegitu layak diperjuangkan?


Tahukah Ayah dan Bunda, bahwa ada banyak sekali kandungan di dalam ASI yang tidak ada dalam susu sapi atau susu formula? Sebelum menyelami kandungan ASI, mari kita baca fun fact berikut!

Setiap bayi mamalia itu pasti akan menyusui anaknya. Allah menciptakan ASI pada induk sapi mengandung mineral yang tinggi, agar bayi sapi bisa segera berdiri, berjalan, dan mencari makan sendiri. Allah menciptakan ASI pada ibu paus mengandung banyak lemak, agar bayi paus bisa segera beradaptasi saat berenang di perairan dingin. Namun, apakah Allah menciptakan manusia untuk segera berjalan dan beradaptasi dengan suhu lingkungannya?

Ternyata tidak.

ASI pada ibu mengandung banyak zat yang fungsinya adalah membentuk akal. Hal ini sejalan bukan dengan tujuan dari penciptaan manusia? Yaitu manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini (QS. Al Baqarah: 33). Lantas apa yang dibutuhkan oleh seorang khalifah dalam memimpin bumi ini? Tentu saja kematangan akal, kemampuan dan cara berpikir yang baik dan bijak menjadi pembeda manusia dengan makhluk Allah lainnya. Maka dari itu, inilah pondasi mindset kita yang utama: bahwa menyusui adalah bentuk ibadah kepada-Nya.

Manfaat Memberikan ASI

Baik, kira-kira apa ya yang membuat ASI itu lebih unggul dari susu sapi ataupun susu formula? 


Manfaat ASI bagi ibu

Ada banyak sekali manfaat ASI bagi ibu dan bayi. Bagi ibu misalnya:

  1. Mengurangi perdarahan pasca persalinan. Hal ini disebabkan oleh hormon oksitosin yang merangkan kontraksi dari rahim dan membuat pembuluh darah di rahim mengecil, sehingga bisa mencegah perdarahan dan membuat ukuran rahim cepat kembali ke bentuk semula.
  2. Mengurangi risiko kegemukan. Bunda, saat menyusui, tubuh bisa menghabiskan 500 kalori lho…. Coba bayangkan jika prosesi menyusui berlangsung 8x sehari, ada berapa kalori yang terkuras dari proses mulia ini? Tak heran jika menyusui ini bisa mengurangi risiko kegemukan, yang secara tidak langsung akan mengurangi risiko terkena penyakit tidak menular (seperti diabetes, stroke, hipertensi, dan serangan jantung) di kemudian hari.
  3. Mengurangi risiko terkena kanker payudara, kanker indung telur, kanker endometrium. Hal ini disebabkan oleh hormon estrogen yang ditekan selama menyusui. Hormone ini lah yang menyebabkan terjadinya kanker tersebut.
  4. Menyusui juga membuat bunda menjadi lebih rileks dan bisa beristirahat. Maha Suci Allah yang pandai sekali mengatur hamba-Nya. Saat menyusui ada hormone yang aktif, yaitu hormon prolaktin. Hormone ini berperan membuat ibu rileks sehingga mengantuk saat menyusui. Selain itu hormon ini juga mengurangi stress fisik dan psikis ibu.
  5. Memudahkan bunda untuk lebih hemat. Bunda tidak perlu membeli susu formula dan botol dot. Jadi, menyusui itu super praktis.
  6. Dan masih banyak lagi


Manfaat ASI bagi bayi

Asi adalah cairan hidup yang unik. Kandungannya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI untuk bayi premature berbeda dengan ASI pada bayi yang lahir matur (cukup bulan). Bahkan komposisi ASI dari satu ibu dengan lainnya juga berbeda.

Adapun manfaat ASI bagi bayi adalah:

  1. Bayi yang hanya konsumsi ASI saja, 25x jarang menderita diare
  2. Bayi juga jarang menderita kanker di kemudian hari
  3. Lebih terlindungi dari penyakit infeksi seperti infeksi telinga (otitis media), infeksi saluran napas, infeksi pencernaan
  4. ASI mengurangi risiko bayi mengalami penyakit tidak menular di kemudian hari
  5. Kandungan dalam ASI sudah komplit, sehingga ASi melindungi dari kekurangan gizi/ malnutrisi
  6. ASI juga mencegah bayi terkena NEC (necrotizing enterocolitis) penyakit usus yang sering terjadi pada bayi premature, dan melindungi adari penyakit celiac disease
  7. Mengurangi risiko gigi kropos, maloklusi, susunan gigi atas bawah yang tidak merata.
  8. Bayi yang diberikan ASI 7-9 bulan memiliki EQ 5 poin lebih tinggi disbanding yang hanya disusui < 1 bulan. 

Wah ternyata banyak ya Bun manfaat dari memberikan ASI. Pantas saja Dr. Cicely memperjuangkan ASI.

 

Menyusui dan Ibu Bekerja

 ASI memiliki kandungan yang sudah mencukupi kebutuhan bayi, maka dari itu ASI adalah hadiah terbaik untuk bayi. Cakupan ASI di Indonesia masih belum bagus meskipun sebenarnya kesadaran masyarakat untuk menyusui sudah bagus. banyak ibu yang paham dan mengerti, namun pada beberapa fase kehidupan itu, ibu mulai kuatir anak tidak cukup gizinya, dan berpendapat bahwa sufor lebih lengkap dari ASI. untuk itu lah perlu sekali mengingatkan kembali tentang pentingnya menyusui.

Menyusui memang tidak mudah, ada banyak sekali tantangan yang harus dilalui, terutama pada ibu yang bekerja. Tahukah, Ayah Bunda, bahwa menyusui itu adalah hak seorang ibu bahkan ada undang-undang yang mengaturnya?

Pada pasal 83 Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan (UU ketenagakerjaan) 
“Pekerja perempuan harus diberi kesempatan untuk menyusui anaknya jika harus dilakukan selama waktu kerja”

Pasal 28 Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kssehatan) 
“Selama pemberian ASI, keluarga, pemerintah dan masyarakat harus mendukung penuh penyediaan waktu, dan fasilitas khusus di tempat kerja dan sarana umum.”

Bahkan bagi yang menghalangi pemberian ASI eksklusif bagi anaknya akan diberikan sanksi, yaitu berupa:
  • Pasal 200 UU Kesehatan: penjara paling lama 1 tahund an denda maksimal 100.000.000 (serratus juta rupiah)
  • Pasal 201 UU Kesehatan: pencabutan izin usaha, dan atau pencabutan status badan hukum.


Dukungan terhadap ibu menyusui

Dilansir dari akun instagram WHO Indonesia pada pekan menyusui dunia, menyusui itu akan lebih mudah ketika setiap orang mengambil peran untuk mendukung ibu menyusui.

Menyusui lebih mudah jika ibu mulai mempelajarinya sebelum bayi lahir

Pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi bisa memberikan dampak yang besar dalam keberhasilan menyusui. Ibu bisa berkonsultasi pada konselor laktasi pada usia kehamilan 28-36 minggu. Hal ini berlaku baik bagi ibu yang bekerja atau stay at home mom untuk mempersiapkan ASI lancer di awal kelahiran

Menyusui lebih mudah jika bayi selalu berada didekat ibu pada hari pertama kelahiran

inilah pentingnya Ayah da Bunda survey fasilitas kesehatan tempat akan melahirkan. carilah faskes yang ramah ASI dan ramah anak, sehingga faskes tersebut mendukung ibu menyusui bahkan setelah kelahiran.

Menyusui lebih mudah jika keluarga dan teman-temanmu mendengarkan dan menyediakan dukungan emosional dan bantuan praktis

Adalah sebuah tantangan, ketika di tempat kerja teman-teman tidak mendukung ibu menyusui. diskriminasi pada ibu menyusui bisa membuat ibu gagal menyusui anaknya. Berikan support kepada ibu menyusui sehingga bisa menyusui/memerah 15-30 menit untuk mengosongkan kedua payudara. Tantangan paling susah adalah support dari keluarga. Tantangannya biasanya pada nenek (baik dari ibunya sendiri maupun dari mertua), suami.

Menyusui lebih mudah jika tempat kerja menyediakan dukungan serta waktu dan ruang khusus untuk menyusui/ memerah ASI

saat ini sudah banyak perusahaan yang melek tentang kesejahteraan ibu menyusui saat bekerja. jika perusahaan tahu bahwa dengan mendukung ibu menyusui akan memberikan manfaat bagi perusahaan, tentu perusahaan akan berlomba untuk mendukung ibu menyusui. Perusahaan bisa mensupport dengan cara menyediakan fasilitas ruang menyusui, memperpancang masa cuti berbayar.
bekerja dan menyusui

Menyusui lebih mudah jika ada konselor ASI terpercaya yang bisa kamu hubungi

Pilih konselor yang menurut bunda nyaman, dan pastikan fasilitas kesehatan saat melahirkan mendukung proses menyusui




Manfaat Menyusui bagi Perusahaan

Manfaat menyusui secara tidak langsung bermanfaat untuk perusahan:

1. Cuti melahirkan dalam tanggungan membuat anak lebih sehat.

Membantu kebehasilan ASI eksklusif
Memungkinkan orangtua mengasuh dan memberikan perawatan berkualitas pada anaknya
Mendukung perkembnagan awal bayi

2. Cuti melahirkan dalam tanggungan penting untuk ibu

Mendukung pilihan ibu untuk menyusui
Menyusui mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium
Meningkatkan Kesehatan, pemulihan, dan kesejahteraan ibu.

3. Pemberian cuti melahirkan dalam tangguangan bermanfaat bagi pemberi kerja

Menyusui mengurangi absensi ibu bekerja
Meningkatkan partisipasi perempuan dalam duania kerja
Meningkatkan motivasi karyawan dan produktivitas.

menyusui pada ibu bekerja

Tips bagi ibu yang akan Kembali bekerja


1. Jangan khawatir jika akan bekerja tapi bunda belum menyetok ASIP. Bunda bisa menikmati dulu kebersamaan selama menyusui langsung (direct breastfeeding/ dbf) semala masa cuti, guna meningkatkan bonding dan attachment.

2. Datang ke konselor laktasi 1-1,5 bulan sebelum masa cuti habis. Konselor laktasi akan memberi tahu bagaimana memberikan ASIP, manajemen penyimpanan ASI perah, kebutuhan ASI bayi setiap harinya.

3. Ajak ayah, nenek, atau caregiver yang nantinya akan memberikan ASIP pada bayi.

4. Konsultasi dengan atasan sebelum mengambil cuti melahirkan untuk menanyakan apakah perusahaan bisa memberikan support untuk ibu menyusui. Sekarang ini sudah banyak perusahaan yang sudah terbuka masalah ini.

5. Pemilihan brestpump sesuai kondisi ibu saat bekerja, apakah perlu wireless/ elektrik. Perah setiap 3 jam, jangan menunggu payudara kencang. Kuncinya adalah disiplin







Take home message, setiap proses menyusui itu matters, kasih sayang bunda pada anaknya tidak hanya diukur dari keberhasilannya menyusui. Tugas kita adalah mengusahakan sebaik mungkin, mengupayakan, dan berusahan memberikan yang terbaik. Tetap happy ya Bunda!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...