Halo guys! (Sok-sokan gaul ala vlogger ya :D)
Jadi saya ada rencana untuk
membuat review tentang buku Atomic Habits karya James Clear. Bukunya sebenarnya
sudah lama terbit, yang saya baca pun sudah cetakan ke-21 di bulan Januari
2022. Saya juga sebenarnya sudah lama beli buku itu, namun untuk memulai membacanya
setelah sekian lama tidak membaca sungguh menjadi tantangan. Agak terlambat
memang membaca buku ini, namun tidak ada kata terlambat untuk memulai belajar,
bukan? So, stay tune ya!
Oke kita perkenalan dulu ya
dengan bukunya.
Judul : Atomic Habits
Penulis : James Clear
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2019 (Buku yang
saat ini saya baca adalah cetakan keduapuluhsatu, Januari 2022)
Halaman : ix – 340
Pengantar, Kisah Saya
Bagian pengantar ini sebenarnya
belum masuk bahasan pokok dari buku Atomic Habits itu sendiri. Namun, menurut
saya bagian ini menarik. James bercerita tentang awal mula buku Atomic Habits muncul di bumi.
Bermula dari kecelakaan yang di
alami James saat SMA. James saat itu sedang bermain bisbol dengan timnya di SMA,
setelah, tanpa sengaja, temannya melemparkan pemukul bisbol ke arah wajah
James. Ia kemudian mengalami patah tulang hidung dan juga tulang tengkoraknya. Hari-hari
selanjutnya James lalui di rumah sakit. Ia bahkan sempat kejang-kejang dan henti
jantung kemudian koma dalam waktu lama sampai akhirnya ia sembuh dan diperbolehkan
pulang.
Tantangan dimulai sejak James
sembuh dari sakitnya. Ia harus menjalani banyak fisioterapi dan banyak
penolakan untuk masuk tim bisbol. Namun, dari yang saya tangkap, James ini tipe
orang dengan growth mindset. Mengetahui dirinya sekarang banyak
kekurangan, tidak menjadikan ia hanya terpuruk, bengong, atau pun meratapi nasib.
Ia kemudian bertekad mulai fokus pada dirinya sendiri. Ia fokus menjadi driver
bagi hidupnya. Saat teman-temannya begadang dengan video games, ia justru
membiasakan dirinya untuk tidur lebih awal setiap harinya.
James memulai menulis saat itu. Awalnya
hanya ia rutinkankan senin dan kamis upload artikel di website
pribadinya. Ia juga mulai mengatur pola istirahat dan bekerjanya. Ia membiasakan
dirinya tidur lebih awal, nilai-nilai akademiknya pun kemudian berangsur
membaik. Hari berganti bulan dan berganti tahun. James mulai menuai apa yang
dia tanam kemudian. Nilainya selalu bagus, ia pun akhirnya masuk dalam tim
baseball, bahkan ia menjadi atlet putra terbaik di kampusnya dan mendapat medali
rektor dari universitasnya. Selain itu, artikelnya mulai banyak yang membaca,
bahkan pernah terbit di media Times, Forbes. Semua pencapaian yang James
terima tidak serta merta terjadi dalam satu malam. Tidak, namun hal itu terjadi
selama bertahun-tahun. Dengan kebiasaan yang sama, Anda akan mendapatkan hasil
yang serupa. Namun, dengan kebiasaan yang lebih baik, apapun menjadi mungkin.
Dari bagian pengantar saja kita
sudah dapat mengambil pelajaran, bahwa growth mindset membuat kita
melakukan hal yang lebih baik setiap harinya. Jalankan saja dulu, jangan
berharap lebih pada pencapaian yang terjadi segera. Karena pencapaian itu
sendiri kelak akan mengiringi setiap apa yang kita usahakan. Mulai lah dari
hal-hal yang paling mudah. Hal ini berlaku untuk apapun, baik kesehatan, keuangan,
akademik, dan apapun tujuan anda. Berprogres adalah koentji!
Menarik bukan?
Next kita bahas tiap bab
di buku Atomic Habits ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.