Kamis, 26 Mei 2022

Review buku: Atomic Habits (bag 1)

 

Halo guys! (Sok-sokan gaul ala vlogger ya :D)

Jadi saya ada rencana untuk membuat review tentang buku Atomic Habits karya James Clear. Bukunya sebenarnya sudah lama terbit, yang saya baca pun sudah cetakan ke-21 di bulan Januari 2022. Saya juga sebenarnya sudah lama beli buku itu, namun untuk memulai membacanya setelah sekian lama tidak membaca sungguh menjadi tantangan. Agak terlambat memang membaca buku ini, namun tidak ada kata terlambat untuk memulai belajar, bukan? So, stay tune ya!

Oke kita perkenalan dulu ya dengan bukunya.

Judul             : Atomic Habits

Penulis         : James Clear

Penerbit      : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2019 (Buku yang saat ini saya baca adalah cetakan keduapuluhsatu, Januari 2022)

Halaman : ix – 340

 

Pengantar, Kisah Saya

Bagian pengantar ini sebenarnya belum masuk bahasan pokok dari buku Atomic Habits itu sendiri. Namun, menurut saya bagian ini menarik. James bercerita tentang awal mula buku Atomic Habits muncul di bumi.

Bermula dari kecelakaan yang di alami James saat SMA. James saat itu sedang bermain bisbol dengan timnya di SMA, setelah, tanpa sengaja, temannya melemparkan pemukul bisbol ke arah wajah James. Ia kemudian mengalami patah tulang hidung dan juga tulang tengkoraknya. Hari-hari selanjutnya James lalui di rumah sakit. Ia bahkan sempat kejang-kejang dan henti jantung kemudian koma dalam waktu lama sampai akhirnya ia sembuh dan diperbolehkan pulang.

Tantangan dimulai sejak James sembuh dari sakitnya. Ia harus menjalani banyak fisioterapi dan banyak penolakan untuk masuk tim bisbol. Namun, dari yang saya tangkap, James ini tipe orang dengan growth mindset. Mengetahui dirinya sekarang banyak kekurangan, tidak menjadikan ia hanya terpuruk, bengong, atau pun meratapi nasib. Ia kemudian bertekad mulai fokus pada dirinya sendiri. Ia fokus menjadi driver bagi hidupnya. Saat teman-temannya begadang dengan video games, ia justru membiasakan dirinya untuk tidur lebih awal setiap harinya.

James memulai menulis saat itu. Awalnya hanya ia rutinkankan senin dan kamis upload artikel di website pribadinya. Ia juga mulai mengatur pola istirahat dan bekerjanya. Ia membiasakan dirinya tidur lebih awal, nilai-nilai akademiknya pun kemudian berangsur membaik. Hari berganti bulan dan berganti tahun. James mulai menuai apa yang dia tanam kemudian. Nilainya selalu bagus, ia pun akhirnya masuk dalam tim baseball, bahkan ia menjadi atlet putra terbaik di kampusnya dan mendapat medali rektor dari universitasnya. Selain itu, artikelnya mulai banyak yang membaca, bahkan pernah terbit di media Times, Forbes. Semua pencapaian yang James terima tidak serta merta terjadi dalam satu malam. Tidak, namun hal itu terjadi selama bertahun-tahun. Dengan kebiasaan yang sama, Anda akan mendapatkan hasil yang serupa. Namun, dengan kebiasaan yang lebih baik, apapun menjadi mungkin.

Dari bagian pengantar saja kita sudah dapat mengambil pelajaran, bahwa growth mindset membuat kita melakukan hal yang lebih baik setiap harinya. Jalankan saja dulu, jangan berharap lebih pada pencapaian yang terjadi segera. Karena pencapaian itu sendiri kelak akan mengiringi setiap apa yang kita usahakan. Mulai lah dari hal-hal yang paling mudah. Hal ini berlaku untuk apapun, baik kesehatan, keuangan, akademik, dan apapun tujuan anda. Berprogres adalah koentji!

Menarik bukan?

Next kita bahas tiap bab di buku Atomic Habits ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...