Rabu, 25 Mei 2022

Kue untuk Ayah

(Cernak ini ditulis dalam rangka pembuatan buku cerita anak dengan 29 illustrator dari nubiilustrator dengan judul: 29 Cerita Fabel Kejujuran)

Di sebuah hutan yang lebat di tanah Papua, tinggal lah Mimi, si mantel emas, bersama ayah dan ibunya. Mantel emas adalah kangguru pohon dari Papua. Mantel emas juga memiliki kantong di perutnya, sama seperti kangguru. Dia memiliki bulu yang tipis, berwarna coklat dan ekor yang panjang. Di punggungnya terdapat garis keemasan dan ekornya terdapat garis-garis melingkar berwarna kuning.

Sebentar lagi musim panen, akan ada banyak buah-buahan yang bisa makan. Oleh karena itu akhir-akhir ini ayah jadi sering pulang terlambat untuk menjaga ladang. Ibu mengajak Mimi membuat kue untuk ayah agar ayah selalu semangat bekerja.

“Aku mau kue Stroberi, Ibu!” ucap Mimi bersemangat.

“Baiklah kita akan membuat banyak kue stroberi. Mimi mau membantu membuatnya?”

“Tentu saja,”

Mereka pun kemudian mengunjungi Pak Tio, si tupai, penjual bahan-bahan kue. Mimi sangat suka mengunjungi Pak Tio karena toko Pak Tio sangat wangi, dan ada selai stroberi kesukaan mimi.

Setelah mendapatkan bahan untuk membuat kue, mereka pun kembali ke rumah. Ibu mulai membuat adonan roti, sementara mimi menyiapkan cetakannya. Tak butuh waktu lama, kue buatan Mimi dan ibu pun jadi.

“Wah, harum sekali baunya, Bu” kata Mimi.

“Terimakasih Mimi sudah membantu ibu membuat kue,” puji ibu. “Sekarang kita hias kuenya, yuk!”

“Yuk!” Mimi bersorak kegirangan.

Mimi kemudian menghias kue yang sudah matang dengan selai stroberi. Sementara ibu pergi ke kebun untuk memetik daun mint.

Hmm… bau yang lezat membuat perut Mimi keroncongan.

“… delapan, sembilan, sepuluh. Ada sepuluh kue!” Mimi menghitung kue-kuenya dengan teliti.

Mungkin kalau aku makan satu, ayah dan ibu tidak akan tahu, kata Mimi dalam hati. Tangannya mulai meraih kue yang ada di meja. Tanpa sadar Mimi sudah menghabiskan empat kue. Mimi kemudian mulai panik.

“Waduh, kuenya tinggal berapa?”

***

Sore itu ayah pulang terlambat lagi. Ayah geram karena banyak hama mulai mendatangi buah-buahan yang ayah tanam.

“Wah, bau apa ini? Sedap sekali,” ucap ayah. Hidungnya mengendus-endus ke arah dapur. Di dapur ayah melihat mimi tampak pucat dan takut. Butir-butir keringat mulai berjatuhan di keningnya.

“Ada apa Mimi? Apa kamu sakit?” tanya ayah kuatir.

Ibu yang mendengar Mimi sakit langsung menuju ke arah dapur.

“Maafkan aku Ayah. Aku dan Ibu membuat sepuluh kue stroberi yang lezat tapi aku diam-diam memakan empat kuenya. Padahal aku ingin memberikan kue-kue ini untuk Ayah,” jawab Mimi perlahan.

Ayah dan Ibu tersenyum.

“Lho, Ayah tidak marah, Mimi. Ayah memang lapar, tapi kue buatan Mimi masih banyak. Kita bisa memakan sisanya bersama,” ucap ayah menenangkan.

“Tidak apa, Mimi,” ibu menambahkan,” terimakasih ya, Mimi sudah berusaha menjadi anak yang jujur. Ayah dan Ibu bangga atas usaha Mimi,”

Mimi pun lega. Keringat dingin di dahinya mulai mengering. Mereka pun kemudian memakan sisa kue tersebut bersama-sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...