Sabtu, 21 Mei 2022

Be a Great Muslimah

 Recalling webinar yang pernah diadakan oleh Cendekia Rumah Tangga.

Webinar ini dibawakan oleh bu Risa Arisanti, seorang working mom, educating, and of course inspiring women.

Trivia dulu....
Sebagai seorang wanita, ada beban berat yang dipikul di bahunya. Beban apakah itu?
Menjadi istri dan ibu.
Coba sapa, Ibu-ibu yang membaca tulisan ini, bukan pekerjaan mudah bukan menjalankan peran sebagai hamba sepenuh waktu?
Tentu saja tidak mudah, amalan yang berbayar masuk surga dari pintu mana saja, tentu tidak akan semudah itu untuk melewatinya, bukan?
Apalagi di jaman sekarang ini, di mana wanita juga mengambil peran dalam komunitas: sebagai pekerja. Tantangannya, bagaimana kaum wanita ini menyeimbangkan kewajibannya sebagai istri dan ibu, juga ingin menambah peranan sebagai makhluk sosial sekaligus membantu keungan keluarga?

Nah, webinar kali ini topiknya adalah bagaimana seorang muslimah hebat dipersiapkan menjadi istri dan juga ibu.

Tahu kah anda kisah tentang Anas bin Malik? Sahabat Rasulullah yang sudah berkhidmat kepada Rasulullah sejak usianya masih 8 tahun. Anas adalah satu dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Ia adalah sahabat yang istimewa: usianya panjang, anaknya banyak, harta yang melimpah dan ilmu yang luas. Ia adalah sahabat terakhir yang wafat di Basrah setelah berumur lebih dari 100 tahun,


Atau tahukah Anda dengan ‘Urwah bin Zubeir? Salah satu dari tujuh fuqaha (ulama) Madinah yang terkenal keilmuanya, kezuhudannya, dan ketakwaannya. Mereka lah yang menjadi penasihat khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Aziz saat menjabat menjadi gubernur Madinah.


Kedua tokoh di atas tidak dilahirkan dari batu, dibaliknya ternyata ada Ibunda yang sangat patut kita jadikan contoh. Ialah Ummu Sulaim ibunda Anas bin Malik, dan Asma’ binti Abu Bakar, pemilik 2 ikat pinggang, ibunda ‘Urwah bin Zubeir.


Menarik bukan?


Namun sayangnya, dewasa ini, disaat arus teknologi berjalan begitu cepat, ada norma yang tergerus. Wanita-wanita akhir zaman memiliki tanggung jawab dan beban predikat yang harus selalu di upgrade dan dipantau agar selalu berada di jalur yang tepat.


Ya, muslimah ini memiliki challenge yang berbeda dikarenakan fenomena sosial yang mana tingkat perceraian yang kian meningkat, adanya cultural superior, adanya world view berupa paham feminism, dan disruption, yaitu sebuah katalisasi perubahan yang terjadi sangat cepat.


Tentang feminisme, sebuah paham yang digandrungi oleh masyarakat di bagian barat. Yang mana ingin mengangkat keadilan pada wanita. Merasa perlu mensejajarkan kedudukan wanita dan pria.

Padahal, adil itu tidak mesti sama, bukan? Adil adalah suatu hal yang ditempatkan sebagaimana proporsinya.


Allah berfirman:

ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ...ۚ"

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka…

QS Annisa: 34


Dalam Alquran, adil untuk laki-laki dan perempuan alah sebagaimana dalam QS Annisa: 34 ini. Laki-laki adalah qawwam bagi wanita, pemimpin. Emang fitrahnya begitu. Qawwam means dia akan bertanggungjawab penuh. Jadi, laki-laki dan perempuan itu adalah pakaian yang saling melengkapi, bukannya saling berlomba-lomba untuk unjuk diri.


Ingat ya, saat masih jaman jahiliyah dulu, memiliki anak wanita adalah sebuah aib bagi orangtuanya, sehingga orangtua pada masa itu tega membunuh putrinya yang masih merah untuk menjaga kehormatan keluarganya. Hal ini Allah ceritakan pada QS An Nahl-58-59

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. [58]. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. [59]


Setelah islam datang, islam memuliakan wanita, dan kemuliaan di sisi Allah tidak dilihat dari gender nya, melainkan taqwa. 


Lalu, apa dong kelebihannya wanita?

Allah menyebutkan di QS Ar Rum: 21 bahwa wanita ini diciptakan supaya kamu merasa tentram. Ini lah fungsi wanita dalam rumah tangga. Kekuatan perempuan adalah pada aspek sakinah (ketentramannya, kelembutannya, yang membuat keluarganya untuk terus kembali ke rumah.)


Great mother starts from great moslemah


Teko hanya akan menuangkan isinya, lalu bagaimana jika ibu diibaratkan sebuah teko? Jika ia tidak memiliki isi, lalu apa yang akan dituangkan ke anak-anaknya?

Untuk itu lah, Ibu, kita perlu mengetahui peran-peran seorang muslimah. Diantarany:

• Sebagai anak. Saat kita masih berstatus hanya sebagai anak (belum diamanahi yang lain seperti menjadi istri atau ibu), maka kewajiban kita adalah memburu ilmu (ilmu syar’I, ilmu yang relevan untuk perannya). Kenapa sih kita perlu memburu ilmu? Untuk diri kita sendiri, untuk bapak kita, untuk saudara laki-laki kita untuk anak laki-laki kita. Jika kita tidak membekali diri dengan ilmu, maka ketika kita melakukan dosa, laki-laki ini pun akan kecipratan dosa kita. Maka dengan mengetahui ilmu syar'i harapannya ia bisa menjaga dirinya ketika sudah menerima beban syariat.

• sebagai istri : taat kepada partner, sebagai baju di balik layar kesuksesan suami. Nah ini pun ada seninya. Ada ego yang harus dipendam, ada superioritas yang harus dilatih diturunkan.

• sebagai ibu: madrasatul ula, arsitek peradaban. Ya, ibu adalah madrasah pertama untuk putra putrinya. Akhlak yang baik, adab, aqidah, ditentukan paling besar adalah sebelum masa sekolah anak-anak. Kepada siapa lagi anak berguru di usia-usia demikian jika bukan pada ibunya?

• agent of change: kewajiban syiar, bermanfaat sesuai syariat. Nah, keadaan ini bisa terwujud jika dan hanya jika urusan domestik telah selesai.

Tuntaskan peran yang pertama, baru berlanjut ke peranan berikutnya. Sehebat apapun muslimah di luar, profesi utamanya tetap menjadi istri dan ibu.


Sekolah tinggi ujung-ujungnya dari IRT?

Pernah yang liat meme viral tentang ini? Yang gambar dapur itu loh.. 

Jika di pikir, wanita itu mudah banget loh masuk surga. Apa iya? 

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: jika seorang wanita menunaikan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan menaatai suaminya, niscaya akan dikatakan padanya: masuklah ke dalam surga dari pintu mana pun yang kau mau (HR Ahmad]

Nah loh, kan? Bukannya tujuan utama kita adalah Jannah nya Allah? Bukan kah tujuan kita ridhonya Allah? Maka mungkin perlu di perbaiki mindsetnya sejak kecil bahwasanya IRT itu adalah pekerjaan yang mulia.

Adapun beberapa prioritas ilmu bagi seorang wanita:

• ilmu agama (no debat sih ini)

• ilmu yang bermanfaat (bisa aja apa aja, sesuai profesinya. Atau jika yang belum kuliah bisa riset dulu jurusan apa yang kelak bermanfaat jika seorang wanita berkecimpung di dalamnya)

• ilmu keterampilan wanita [self managemen, communication skills, basic life skills, productivity skill, self and health skill]

Tidak ahli tak mengapa, yang penting bisa.


Muslimah itu perlu dipersenjatai dengan dengan ilmu dan kemampuan manajemen. How to survive?

• manajemen qalbu, persiapkan diri: perbaiki niat, perbanyak doa, tazkiyatun nafs, memohon restu orangtau, ruhiyah yang kuat.

• membekali dengan ilmu

• lingkaran yang positif dan produktif

• istiqomah dan memelihara diri. 


So, untuk saudara-saudaraku kaum muslimah, yuk  kita maksimalkan peran kita di dalam rumah, timba banyak ilmu, dan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa bermanfaat di luar rumah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...