Jumat, 29 Juli 2022

Mitos ke-29 Sering Minum Air Dingin Bisa Bikin Gemuk

 


“Jangan sering-sering minum air dingin, nanti jadi gemuk lho!”

Apakah Anda familiar dengan larangan ini? Padahal kebanyakan orang gemar meminum air dingin, apalagi saat matahari sedang terik. Minum air dingin bisa menghilangkan dahaga lebih cepat dibandingkan dengan air hangat. Meskipun menyegarkan, banyak orang melarang mengonsumsi air dingin karena dianggap dengan menonsumsi air dingin akan membekukan lemak yang ada di dalam tubuh, apalagi jika sebelumnya baru saja makanan makanan berlemak. Namun, apakah air dingin bisa membuat gemuk?

 

Penjelasan Ilmiah

Pada dasarnya air dingin tidak mengandung kalori sehingga informasi ini hanyalah mitos belaka. Faktor yang menyebabkan berat badan berlebih adalah karena adanya surplus kalori (kalori berlebih). Suhu air tidak mempengaruhi berat badan seseorang. Ketika masuk tubuh, suhu akan menjadi netral. Yang mempengaruhi berat badan adalah ketika air yang dikonsumsi mengandung gula, sirup dan pemanis lainnya. Saat tubuh kelebihan gula makan akan disimpan dalam bentuk lemak, gula akan menyumbang peningkatan penumpukan lemak pada tubuh dan menyebabkan kegemukan.

Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa air dingin membantu menurunkan berat badan. Hal ini terjadi karena air dingin meningkatkan laju metabolisme tubuh, yaitu dengan membakar karbohidrrat dan lemak untuk menghasilkan panas dan menyeimbangkan suhu inti tubuh.

Penelitian menyebutkan minum 500 cc air meningkatkan metabolisme sebesar 30 persen dalam 10 menit, mencapai maksimum setelah 30-40 menit dengan respons termogenesis total 100 kJ. Pada pria lemak memicu peningkatan laju metabolisme dan menstimulasi lipolisis (penghancuran lemak). Minum 2 liter air perhari akan menambah pengeluaran energi sekitar 400kJ.

Namun, konsep efek termogenik air ini masih kontroversial karena pada penelitian lain menemukan bahwa minum air suling pada suhu kamar tidak meningkatkan pengeluaran energi. Mendinginkan air sebelum diminum sangat sedikit merangsang respons termogenik. Hasil penelitian ini masih meragukan apakah air bisa menjadi agen termogenik untuk pengelolaan obesitas.

Meskipun demikian, konsumsi air putih sangat baik untuk tubuh kita. Air adalah bagian penting dari tubuh kita. 70% tubuh kita terdiri dari air. Air membantu transportasi oksigen dan nutrisi ke sel dan organ dan mengatur suhu tubuh. Selain itu juga berguna meembabkan kulit, membantu pencernaan. Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20%.


referensi:
Michael Boschmann, Jochen Steiniger, Uta Hille, Jens Tank, Frauke Adams, Arya M. Sharma, Susanne Klaus, Friedrich C. Luft, Jens Jordan, Water-Induced Thermogenesis, The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Volume 88, Issue 12, 1 December 2003, Pages 6015–6019, https://doi.org/10.1210/jc.2003-030780

Phyo EM, Mya KS. Wffect of Water on Obesity: sistematic Review and meta-analysis. Myanmar Medical Journal. September 2020 - Vol: 62, No. 3

Clive M. Brown, Abdul G. Dulloo, Jean-Pierre Montani, Water-Induced Thermogenesis Reconsidered: The Effects of Osmolality and Water Temperature on Energy Expenditure after Drinking, The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Volume 91, Issue 9, 1 September 2006, Pages 3598–3602, https://doi.org/10.1210/jc.2006-0407

Progam Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI. 2018. Berapa takaran normal air agar tidak kekurangan cairan dalam tubuh ? diakses tanggl 30 Juni 2022.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...