“Jangan
sering-sering minum air dingin, nanti jadi gemuk lho!”
Apakah
Anda familiar dengan larangan ini? Padahal kebanyakan orang gemar meminum air dingin,
apalagi saat matahari sedang terik. Minum air dingin bisa menghilangkan dahaga
lebih cepat dibandingkan dengan air hangat. Meskipun menyegarkan, banyak orang
melarang mengonsumsi air dingin karena dianggap dengan menonsumsi air dingin
akan membekukan lemak yang ada di dalam tubuh, apalagi jika sebelumnya baru
saja makanan makanan berlemak. Namun, apakah air dingin bisa membuat gemuk?
Penjelasan
Ilmiah
Pada
dasarnya air dingin tidak mengandung kalori sehingga informasi ini hanyalah
mitos belaka. Faktor yang menyebabkan berat badan berlebih adalah karena adanya
surplus kalori (kalori berlebih). Suhu air tidak mempengaruhi berat badan
seseorang. Ketika masuk tubuh, suhu akan menjadi netral. Yang mempengaruhi
berat badan adalah ketika air yang dikonsumsi mengandung gula, sirup dan
pemanis lainnya. Saat tubuh kelebihan gula makan akan disimpan dalam bentuk
lemak, gula akan menyumbang peningkatan penumpukan lemak pada tubuh dan
menyebabkan kegemukan.
Ada
sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa air dingin membantu menurunkan berat
badan. Hal ini terjadi karena air dingin meningkatkan laju metabolisme tubuh, yaitu
dengan membakar karbohidrrat dan lemak untuk menghasilkan panas dan
menyeimbangkan suhu inti tubuh.
Penelitian
menyebutkan minum 500 cc air meningkatkan metabolisme sebesar 30 persen dalam
10 menit, mencapai maksimum setelah 30-40 menit dengan respons termogenesis
total 100 kJ. Pada pria lemak memicu peningkatan laju metabolisme dan menstimulasi
lipolisis (penghancuran lemak). Minum 2 liter air perhari akan menambah
pengeluaran energi sekitar 400kJ.
Namun,
konsep efek termogenik air ini masih kontroversial karena pada penelitian lain
menemukan bahwa minum air suling pada suhu kamar tidak meningkatkan pengeluaran
energi. Mendinginkan air sebelum diminum sangat sedikit merangsang respons
termogenik. Hasil penelitian ini masih meragukan apakah air bisa menjadi agen
termogenik untuk pengelolaan obesitas.
Meskipun demikian, konsumsi air putih sangat baik untuk tubuh kita. Air adalah bagian penting dari tubuh kita. 70% tubuh kita terdiri dari air. Air membantu transportasi oksigen dan nutrisi ke sel dan organ dan mengatur suhu tubuh. Selain itu juga berguna meembabkan kulit, membantu pencernaan. Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20%.
Michael Boschmann, Jochen Steiniger, Uta Hille, Jens Tank, Frauke Adams, Arya M. Sharma, Susanne Klaus, Friedrich C. Luft, Jens Jordan, Water-Induced Thermogenesis, The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Volume 88, Issue 12, 1 December 2003, Pages 6015–6019, https://doi.org/10.1210/jc.2003-030780
Phyo EM, Mya KS. Wffect of Water on Obesity: sistematic Review and meta-analysis. Myanmar Medical Journal. September 2020 - Vol: 62, No. 3
Clive M. Brown, Abdul G. Dulloo, Jean-Pierre Montani, Water-Induced Thermogenesis Reconsidered: The Effects of Osmolality and Water Temperature on Energy Expenditure after Drinking, The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Volume 91, Issue 9, 1 September 2006, Pages 3598–3602, https://doi.org/10.1210/jc.2006-0407
Progam Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI. 2018. Berapa takaran normal air agar tidak kekurangan cairan dalam tubuh ? diakses tanggl 30 Juni 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.