Selama
ini kita mengira bahwa penyakit jantung dan stroke hanyalah penyakit yang terjadi
pada orangtua. Sehingga kebanyakan anak muda jaman sekarang merasa tidak perlu
menjaga kesehatannya. Namun, tahukah Anda, penyakit stroke dan serangan jantung
bisa mengenai setiap orang dan setiap saat?
Penyakit
yang mengenai jantung dan pembuluh darah dikenal sebagai istilah cardiovascular
disease (CVD).
Risiko
terkena serangan jantung sudah mulai sejak usia muda. Hasil otopsi terhadap tentara
Amerika yang meninggal di Afganistan ditemukan, 12 persen tentara amerika
tersebut mengalami penyempitan pembuluh darah akibat plak di pembuluh darah.
Selain itu, penyakit stroke lebih banyak menyerang pada usia di bawah 45 tahun.
Menurut penelitian dari University of Cinnati Neuroscience Institute,
Amerika Serikat, penderita stroke berusia muda tersebut meningkat hingga 7.3
persen pada tahun 2005. Padahal di tahun 1994 penderita stroke usia dini hanya
4.5 persen.
Berdasarkan
penelitian oleh National Heart Lung and Blood Institute (NHLBHI’s), dari
1880-2003 terdapat 3 dari 1000 pria terkena penyakit jantung koroner (PJK) pada
usia 35-44 tahun. Prevalensi pada tahun 2010 terjadi pada usia 18-44 tahun
sebanyak 1,2 %. Sedangkan penelitian di India pada tahun 1991, sebanyak 5-10%
penderita mengelami PJK pada usia dibawah 40 tahun. penyakit jantung koroner
terjadi pada usia kurang dari 45 tahun terjadi sekitar 1-2% dari kasus PJK.
Mengapa
hal ini dapat terjadi?
Gaya
hidup tidak sehat menadi faktor utama terjadinya stroke dan serangan jantung di
usia muda. Selain faktor gaya hidup, masih ada faktor lingkungan dan genetik.
Adapun faktor risiko terjadinya penyakit CVD, antara lain:
1. Atherosklerosis
adalah penyebab tersering serangan jantung di usia 35-74 tahun. Kondisi ini
disebabkan oleh timbunan plak di pembuluh darah.
2. Merokok
Survey
yang dilakukan oleh American Heart Association (AHA) merokok dan tekanan
darah sistolik yang tinggi lah yang amenjadi penyebab terjadinya penyakit CVD.
Tahun 2011, penggunaan rokok di Amerika pada anak SMP atau SMA sebesar 1,5%,
dan meningkat tajam menjadi 27.4% pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa
merokok sudah sudah menjadi kebiasaan buruk sejak muda.
3. Kurangnya
aktivitas fisik
4. Konsumsi
makanan yang tidak sehat.
5. Overweight
atau obesitas
6. Kolesterol
darah yang tinggi
Kolesterol
tinggi yang berlangsung lama bisa menyebabkan gagal jantung di kemudian hari, penelitian
menunjukkan orang dengan usia 18-39 tahun memiliki profil lipid yang lebih
tinggi daripada dewasa (≥ 40 tahun).
7. Hipertensi,
diabetes melitus. Berdasarkan NHANES 2013 to 2016, 16,3% orang yang berusia
18-44 tahun mengalami diabetes, sedangkan penderita diabetes pada usia ≥
65tahun adalah 4.3%.
8. Sindrom
metabolik. Orang berusia 20-39 tahun berisiko mengalami sindrom metabolik
sebesar 19.3%, pada usia 40-59 tahun sebesar 37.7% dan pada usia >60 tahun sebesar 54.9%.
1000 langkah setiap hari menurunkan risiko terjainya MS
Bagaimana
perjalanan penyakit jantung atau stroke?
Sekitar
4% serangan jantung pada dewasa muda disebabkan karena kelainan struktur
anatomi pembuluh darah arteri koroner . Sekitar 5% terjadi karena adanya
sumbatan darah yang bersasal dari mana saja dan terbawa ke pembuluh koroner
kemudian menyumbat pembuluh darah, 5% lainnya karena kelaianan yang
bermacam-macam seperti meningkatnya pembentukan clot di dalam darah. Sekitar
6% dari penyakit jantung koroner terjadi karena spasme/kontraksi atau inflamasi
pada pembuluh arteri koroner. Selain itu bisa dipicu oleh karena terapi radiasi
pada tumor dada, trauma pada dada, penyalahgunaan kokain, amfetamin dan
obat-obat lainnya.
Seberapa
bahaya kah penyakit jantung dan stroke ini?
Stroke
menyebabkan kematian pada pada usia 35-64 tahun. Berdasarkan data dari NHANES
tahun 2015-2018, kejadian CVD (CHD, HF, stroke, hipertensi) pada dewasa >20
th adalah sebesar 49.2%. Kematian akibat serangan jantung pada wanita 2x lebih
besar dari pada pria pada usia di bawah 50 tahun. Namun, kemungkinannya pada
usia muda lebih baik dari usia tua. Sehingga untuk mencegah keparahan, alangkah
baiknya jika seseorang dengan risiko tinggi segera melakukan deteksi dini dan pengendalian
faktor risiko.
Referensi:
Aggarwal
A, Srivastava S, Velmurugan M. Newer perspectives of coronary artery disease in
young. World J Cardiol. 2016 Dec 26;8(12):728-734. doi: 10.4330/wjc.v8.i12.728.
PMID: 28070240; PMCID: PMC5183972.
Sanchis-Gomar
F, Perez-Quilis C, Leischik R, Lucia A. Epidemiology of coronary heart disease
and acute coronary syndrome. Ann Transl Med. 2016 Jul;4(13):256. doi:
10.21037/atm.2016.06.33. PMID: 27500157; PMCID: PMC4958723.
Diana
N et al. Premature Atherosclerotic Cardiovascular Disease: Trends in Incidence,
Risk Factors, and Sex‐Related Differences, 2000 to 2016. Journal of the
American Heart Association. 2019;8:e012178. https://doi.org/10.1161/JAHA.119.012178
Salim
S et al. Heart Disease and Stroke Statistics – 2021 updates. A repost from the
American Heart Association. Circulation. 2021;143:e254–e743. https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000950
Nutrifood
Research Center. 2014. Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan. PT Gramedia Pustaka
Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.