Orangtua
jaman dulu melarang memanaskan sayur bayam karena akan membuatnya beracun
bahkan menimbulkan kanker. Benarkah hal demikan?
Kepercayaan
ini timbul karena bayam merupakan sayuran yang mengandung banyak nitrat.
Pemanasan yang terlalu sering kabarnya akan mengubah senyawa nitrat ini menjadi
zat yang menyebabkan kanker. Namun, menurut Nutrifood Research Center (2014)
nitrat merupakan senyawa yang stabil sehingga tidak mungkin berubah akibat
pemanasan. Selain itu, pengujian terhadap manusia menunjukkan mengonsumsi sayuran
kaya nitrat tidak menyebabkan kanker dan penyakit mengerikan lainnya.
Mengapa
Bayam tidak Boleh dipanaskan?
Nitrat
dan nitrit pada makanan dikaitkan dengan kanker pada saluran cerna dan pada
anak-anak menyebabkan methemoglobinemia. Sekitar 80% produk nitrat
berasal dari konsumsi sayuran. Sumber nitrit meliputi sayuran, buah, dan daging
yang diproses. Nitrit diproduksi dari dalam melalui oksidasi nitrit oksida (NO)
dan melalui reduksi nitrat oleh bakteri komensal yang ada di mulut dan saluran
cerna. Namun nitrat yang masuk dalam dietary adalah nitrat yang stabil.
Bayam
merupakan sayuran dengan kandungan nutrisi yang tinggi yang dibutuhkan tubuh,
salah satunya karena mengandung serat yang diperlukan dalam dietary
sehari-hari. Kandungan nutrisi pada 100gram daun bayam adalah 2.3gram protein,
3.2gram karbohidrat, 3gram besi dan 81gram kalsium. Bayam juga kaya akan
berbagai macam vitamin dan mineral, yaitu vitamin A, vitamin C, niasin,
thiamin, fosfor, riboflavin, natrium, kalsium, dan magnesium. Selain itu kandungan
nitrat pada bayam cukup tinggi.
Faktanya
nitrat hampir ada pada semua sayur hijau, minuman, dan produk makanan dari
hewan. Nitrat justru memiliki peran penting dalam sistem cardiovaskular, mukosa
lambung dan pada penyakit metabolik.
Sebuah
penelitian menunjukkan bahawa konsumsi bayam dengan tingi nitrat (terdiri dari
845 mg nitrat) menurunkan 6,9% kekakuan pembuluh darah arteri setelah makan dan
menurunkan tekanan darah sentral 4-6 mmHg selama pemberian 7 hari.
Konsumsi
nitrat meningkatkan kesehatan pembuluh darah yang ditandai dengan menurunnya
kekakuan pembuluh darah arteri dan tekanan darah sentral
Sebuah
hipotesis mengatakan nitrat akan diubah menjadi nitrit oleh bakteri yang ada di
mulut yang dapat bereaksi dengan amino sekunder dan tersier (contohnya pada
keju dan daging) dan membentuk senyawa karsinogenik (yang menjadi cikal bakal
kanker). Namun, tidak ada bukti dari penelitian hewan yang menunjukkan bahwa
konsumsi nitrat bersifat karsinogenik. Faktanya nitrat dari makanan nabati
justru menurunkan risiko kanker.
World
Health Organization (WHO) menyatakan bahwa tidak tepat
membandingkan paparan nitrat pada sayuran, mengingat tidak ada data yang
mendukung potensi kandungan nitrat dalam sayuran pada bioavailabilitas senyawa
N-nitroso.
Cara
mengonsumsi bayam bisa dengan dimakan langsung saat mentah maupun dimasak
terlebih dahulu. Level nitrat plasma pada sayuran yang dimasak maupun tidak hampir
sama. Untuk memasak bayam sebaiknya hanya 3-5 menit saja.
Simpulan
Memanaskan
sayur bayam tidak menyebabkan kanker. Walaupun begitu tidak disarankan
memanaskan sayur bayam hingga dua kali karena proses pemanasan dapat mengurangi
kadungan vitamin di dalam bayam.
Referensi:
Nutrifood
Research Center. 2014. Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan. PT Gramedia Pustaka
Utama.
Moncada
K. How to Cook Spinach in Minutes to Add Greens to (Nearly) Every Meal. Update
2 Juni 2022. Diakses tanggal 24 Juni 2022 dari https://www.bhg.com/recipes/how-to/cook-with-fruits-and-vegetables/how-to-cook-spinach
WebMD.
2022. Foods High in Nitrates. Diakses tanggal 24 Juni 2022 dari https://www.webmd.com/diet/foods-high-in-nitrates
Jovanovski E, Bosco L, Khan K, et al. Effect of
Spinach, a High Dietary Nitrate Source, on Arterial Stiffness and Related
Hemodynamic Measures: A Randomized, Controlled Trial in Healthy Adults. Clin
Nutr Res. 2015;4(3):160-167. doi:10.7762/cnr.2015.4.3.160
Hord NG, Tang Y, Bryan NS. Food sources of
nitrates and nitrites: the physiologic context for potential health benefits.
Am J Clin Nutr. 2009 Jul;90(1):1-10. doi: 10.3945/ajcn.2008.27131. Epub 2009
May 13. PMID: 19439460.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.