Judulnya memang review, tapi saya hanya mengamati dari kacamata saya saja, tanpa menyebutkan detail filmnya. Silakan ditonton sendiri jika memang penasaran.
Film yang diperankan oleh Im Yoo Na (sebagai Eui-joo) dan Jo
Jung Suk (sebagai Yong Nam) ini cukup membuat tangan saya keringetan.
Pasalnya, bagi seorang akrofobia tentu adegan-adegan di film tersebut membuat bergidik.
Film ini mengisahkan tentang keracunan gas di sebuah kota di
Korea. Kaluarga Yong Nam, yang sedang merayakan ulangtahun ke 70 tahun ibunya,
saat akan pulang dikejutkan dengan kondisi kota yang porak poranda karena
masyarakat sekitar menjadi sesak napas setelah menghirup gas beracun yang
sengaja dilepaskan oleh mantan pegawai di Litbangnya sana. Singkat cerita, Yong
Nam ini berusaha menyelamatkan keluarganya dengan helikopter yang hanya mampu
menampung 20 orang saja. Sedangkan ia dan Eui Joo terpaksa harus ditinggal
karena overload. Namun sayangnya helikopter yang kemudian datang kembali tidak
mau mengangkut mereka berdua, mungkin karena jumlahnya sedikit kali yaa.. jadi
secara triase bencana, petugas akan mencari titik korban yg lebih banyak.
Yong Nam dan Eui joo ini ternyata atlet wall climbing.
Ditinggal helikopter ga serta merta membuat mereka menyerah, justru mereka
berusaha mencari gedung yang lebih tinggi agar bisa terhindar dari gas beracun
tersebut.
Oke, sudah sampai situ saja. Intinya adalah bagaimana mereka
berdua menyelamatkan diri dengan memanjat gedung-gedung yang tinggi.
Lesson learned yang bisa diambil adalah:
1. family comes first. Ya, biarpun sering terjadi
percekcokan dalam keluarga, ketika salah satu anggota keluarga ada yang
terluka, maka anggota keluarga yang lain akan membantu semaksimal mungkin.
Ibarat jemari, jika ada satu jari yang terluka, maka jari-jari yang lain pun
ikut merasakannya. Scene yang ditunjukkan adalah ketika kakak Yong Nam
menghirup gas beracun dan mulai sesak napas, Yong Nam lah yang menggendongnya
dan menyelamatkannya kakaknya. Saat pintu atap terkunci, dia juga lah yang
mencari jalan keluar, memanjat gedung dan membuka pintunya dari luar sehingga
kakaknya bisa diselamatkan oleh helicopter.
2. ketika seseorang memiliki banyak kekurangan, maka akan
ada kelebihan yang dia miliki. Seperti Yong Nam, di kalangan keluarga dia
dikenal sebagai lelaki yang not capable, pengangguran, lajang, dan tidak bisa
diandalkan. Namuan ketika situai emergency justru Yong Nam yang mampu membaca
situasi dan menemukan solusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.