Kamis, 27 Januari 2022

Menulis

Why people say that writing is healing? Ternyata ada penelitiannya loh.

Di buku “The Whole Brain Child” karya dr Daniel Siegel dan Tina Poyne Bryson, PhD, di sebutkan bahwa dengan menulis dapat mengintegrasikan otak manusia. Dari berbagai lobus di otak manusia, menulisa dapat menghubugkan otak depan dan otak belakang, juga mengintegrasikan otak kanan dan otak kiri. Menulis bahkan bisa membuat hippocampus mampu memadukan  memori implisit dan memori eksplisit.

Memori implisit dapat bersifat positif dan menyenangkan, namun kadang ia juga dikaitkan dengan memori yang tidak menyenangkan dan pengalaman negatif. Sayangnya, pengalaman tidak menyenangkan ini kadang terpatri dalam ingatan, dan seseokali muncul sebagai respon yang irasional. Sebagai contoh seseorang yang bereaksi berlebihan saat melihat anjing. Bisa jadi ia memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan sebelumnya dengan seekor anjing.

Memori implisit dapat diartikan sebagai kenangan yang tanpa sadar di masa lalu, sedangkan memori eksplisit adalah kenangan sadar akan pengalaman masa lalu. Contohnya, ketika seorang ibu yang sudah terbiasa mengenakkan popok, ia akan sangat mudah melakukannya, tanpa perlu belajar step-stepnya. Seperti sudah menjadi rutinitas dan kebiasaan. Ini lah yang disebut memori implisit. Sedangkan kenangan saat pertama kali mengenakan popok, adalah memori eksplisit.

Untuk itulah kita perlu mengintegrasikan ingatan dan pengalaman apa yang terjadi di dalam diri kita membawanya keluar sehingga kita memahami diri kita secara keseluruhan dan mampu mengatasinya. Itulah tugasnya hippocampus.

Kabar baiknya, pengintegrasian ini bisa dilatih. Salah satunya adalah dengan merecall kejadian yang kurang mengenakkan yang telah berlalu, atau dengan menuliskannya. Sehingga seseorang dapat menunjukkan gambaran peristiwa tersebut secara utuh.

Mengapa orang ketika bercerita hal yang menyenangkan dia bisa lancer menceritakannya dan akan selalu mengingatnya? Dan mengapa ketika menceritakan hal yang tidak menyenangkan mungkin dia akan menolak untuk mengingatnya? Rasa senang yang ia rasakan sehingga menceritakannya dengan lancer terjadi karena hippocampus berhasil memetakan dan menghubungkan kenangan-kenangan sebelumnya, sedangkan pada pengalaman yang kurang menyenangkan orang jarang memicarakannya, sehingga memori yang terbentuk tidak utuh, itu lah mengapa seseorang bisa bertindak hal-hal yang diluar keinginannya.

Dengan menulis kita akan mengekspresikan perasaan kita. Membuatnya mengingat kejadian-kejadian detail di hidupnya, dan ternyata hal ini lah yang membuat hippocampus bekerja. Maka tak heran, setelah menuliskannya seseorang kadang menjadi lebih paham, seseorang menjadi lebih tenang hatinya. Karena tanpa sadar di pikirannya telah terkonsep, telah tersusun puzzle yang berserakan.

Maka, yuk mulai menulis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...