pro·cras·ti·na·tion
/prəˌkrastəˈnāSH(ə)n/
Procastination
the action of delaying or postponing something. Alias "mengko ndisik" atau "sedilut meneh".
Hmm... kata-kata manis yang sering meluncur mulus dari lisan kita, bukan?
Tindakan menunda dengan sengaja hal-hal penting yang seharusnya diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Prokrastinasi ini biasanya berdampak banyak (paling sering berdampak buruk). Dari yang skala kantoran, dunia pendidikan, sampai skala domestik rumahtangga, prokrastinasi ini kerap dilakukan. Kebiasaan yang masih menjamur bagi kebanyakan orang republik +62 (including me!).
Kabar buruknya, penundaan ini berkembang biak di satu task ke task yang lain, yang berujung pada hasil pekerjaan yang tidak optimal, terburu-buru, semakin banyak task yang dikejar deadline, dsb dsb. Contoh paling sering: menunda menyetrika baju eh hari berikutnya tau tau bajunya sudah beranak pinak. Trus giliran mau dipake bingung, baru nyolokin setrikaan, di setrika sekenanya.
Kita (prokrastinator ini) sering menipu diri sendiri, menganggap bahwa mengerjakan di bawah tekanan waktu justru lebih optimal, atau beranggapan bahwa masih memiliki banyak waktu untuk melakukannya. Padahal dengan menunda mungkin tidak hanya diri sendiri yang dirugikan, tapi juga orang lain.
Ada satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam untuk menghindari prokrastinasi.
“Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)
Selain itu, bisa diikhtiari dengan membuat skala prioritas dan merinci setiap tujuan kita. Dan ingat, hakikat kita hidup di dunia, kita hanya seorang musafir yang tengah berteduh di bawah pohon sehingga kita tak patut berleha-leha dalam perjalanan safarnya. Maka marilah kita mulai belajar menghargai waktu kita sendiri dan juga waktu milik orang lain. Menghargai waktu sebagaimana menghargai setiap proses perbuatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.