Tulisan ini merupakan penulisan kembali a.k.a review dengan bahasa saya sendiri dari sebuah webinar yang diadakan Cendekia Rumah Tangga dengan judul asli: Mulimah Hebat Siap Jadi Istri dan Ibu Oleh Risa Arisanti
🌷🌷🌷🌷🌷
Tahu kah anda kisah tentang Anas bin Malik? Sahabat Rasulullah yang sudah berkhidmat kepada Rasulullah sejak usianya masih 8 tahun. Anas adalah satu dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Ia adalah sahabat yang istimewa: usianya panjang, anaknya banyak, harta yang melimpah dan ilmu yang luas. Ia adalah sahabat terakhir yang wafat di Basrah setelah berumur lebih dari 100 tahun,
Atau tahukah Anda dengan ‘Urwah bin Zubeir? Salah satu dari tujuh fuqaha (ulama) Madinah yang terkenal keilmuanya, kezuhudannya, dan ketakwaannya. Mereka lah yang menjadi penasihat khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Aziz saat menjabat menjadi gubernur Madinah.
Kedua tokoh di atas tidak dilahirkan dari batu, dibaliknya ternyata ada Ibunda yang sangat patut kita jadikan contoh. Ialah Ummu Sulaim ibunda Anas bin Malik, dan Asma’ binti Abu Bakar, pemilik 2 ikat pinggang, ibunda ‘Urwah bin Zubeir.
Menarik bukan?
Namun sayangnya, dewasa ini, disaat arus teknologi berjalan begitu cepat, ada norma yang tergerus. Wanita-wanita akhir zaman memiliki tanggung jawab dan beban predikat yang harus selalu di upgrade dan dipantau agar selalu berada di jalur yang tepat.
Ya, muslimah ini memiliki challenge yang berbeda dikarenakan fenomena sosial yang mana tingkat perceraian yang kian meningkat, adanya cultural superior, adanya world View berupa paham feminism, dan disruption, yaitu sebuah katalisasi perubahan yang terjadi sangat cepat.
Tentang feminisme, sebuah paham yang digandrungi oleh masyarakat di bagian barat. Yang mana ingin mengangkat keadilan pada wanita. Merasa perlu mensejajarkan kedudukan wanita dan pria.
Padahal, adil itu tidak mesti sama, bukan? Adil adalah suatu hal yang ditempatkan sebagaimana proporsinya.
Allah berfirman:
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ...ۚ"
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka…
QS Annisa: 34
Dalam Alquran, adil untuk laki-laki dan perempuan alah sebagaimana dalam QS Annisa: 34 ini.laki-laki adalah qawwam bagi wanita, pemimpin. Emang fitrahnya begitu. Qawwam means dia akan bertanggungjawab penuh. Jadi, laki-laki dan perempuan itu adalah pakaian yang saling melengkapi, bukannya saling berlomba-lomba untuk unjuk diri.
Ingat ya, saat masih jaman jahiliyah, di mana memiliki anak wanita adalah sebuah aib bagi orangtuanya, sehingga orangtua pada masa itu tega membunuh putrinya yang masih merah. Hal ini Allah ceritakan pada QS An Nahl-58-59
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. [58]. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. [59]
Setelah islam datang, islam memuliakan wanita, dan kemuliaan di sisi Allah tidak dilihat dari gender nya, melainkan taqwa.
Lalu, apa dong kelebihannya wanita?
Allah menyebutkan di QS Ar Rum: 21 bahwa wanita ini diciptakan supaya kamu merasa tentram. Ini lah fungsi wanita dalam rumah tangga. Kekuatan perempuan adalah pada aspek sakinah [ketentramannya, kelembutannya, yang membuat keluarganya untuk terus kembali ke rumah.
Great mother starts from great moslemah
Teko hanya akan menuangkan isinya, lalu bagaimana jika ibu diibaratkan sebuah teko? Jika ia tidak memiliki isi, lalu apa yang akan dituangkan ke anak-anaknya?
Peran muslimah:
1. senagai anak: memburu ilmu [syar’I, ilmu yang relevan untuk perannya]
2. sebagai istri : taat kepada partner, sebagai baju di balik layar kesuksesan suami
3. sebagai ibu: madrasatul ula, arsitek peradaban
4. agent of change: kewajiban syiar, bermanfaat sesuai syariat.
Tuntaskan peran yang pertama, baru berlanjut ke peranan berikutnya.
Sehebat apapun muslimah di luar, profesi utamanya tetap menjadi istri dan ibu.
Sekolah tinggi ujungnya dari IRT?
Pernah yang liat meme viral tentang ini? Yang gambar dapur itu loh..
Jika di pikir, wanita itu mudah banget loh masuk surga. Apa iya?
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: jika seorang wanita menunaikan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan menaatai suaminya, niscaya akan dikatakan padanya: masuklah ke dalam surga dari pintu mana pun yang kau mau (HR Ahmad]
Nah loh kan? Bukannya tujuan utama kita adalah Jannah nya Allah? Bukan kah tujuan kita ridhonya Allah? Maka mungkin perlu di perbaiki mindsetnya sejak kecil bahwasanya IRT itu adalah pekerjaan yang mulia.
Prioritas ilmu bagi wanita
1.ilmu agama
2. ilmu yang bermanfaat
3. ilmu keterampilan wanita [self managemen, communication skills, basic life skills, productivity skill, self and health skill]
Tidak ahli tak mengapa, yang penting bisa.
Muslimah itu perlu dipersenjatai dengan dengan ilmu dan kemampuan manajemen. How to survive?
manajemen walbu, persiapkan diri: perbaiki niat, perbanyak doa, tazkiyatun nafs, memohon restu orangtau, ruhiyah yang kuat.
membekali dengan ilmu
lingkaran yang positif dn produktif
istiqomah dan memelihara diri.