Rabu, 02 Agustus 2023

Kenal Lebih Dekat dengan Pemilik Blog Angkringan Sastra: Anastia Rahmi


angkringan sastra



Saat pertama kali mendengar istilah "Angkringan Sastra" yang terbayang adalah penjual angkringan khas kota Yogyakarta dengan sego kucing dan berbagai lauknya, bukan? Baik, kali ini aku berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan wanita di balik blog Angkringan Sastra untuk mengulik lebih banyak tentang blog miliknya. Siapa dia? Kira-kira apa, ya, makna di belakang Angkringan Sastra? Apakah angkringan yang menjual buku-buku sastra atau sejenisnya? Daripada penasaran, yuk langsung kita simak penjelasan dari ownernya.

Women Behind the Angkringan Sastra

angkringan sastra

Anastia Rahmi, Wanita yang lebih akrab dipanggil dengan sapaan Tia ini, lahir di Brebes 23 tahun yang lalu. Wanita ini lah yang ada di balik layar blog Angkringan Sastra. Awal mula berkenalan dengan beliau adalah karena kelas Blogspedia Coaching. Pantas saja chemistry nya dapat, karena kita sama-sama gank “pantura” alias “ngapakers”, hehe…. Bedanya beliau dari Brebes, aku dari Pemalang. Ya tetanggaan lah ya…. Namun, saat ini Mbak Tia tinggal di kota Yogyakarta sebagai freelancer caregiver/ perawat lansia. Selain itu beliau juga aktif membuat konten Instagram dan tiktok/ afiliator.



Filosofi di Balik Angkringan Sastra

angkringan sastra

Saat ditanya apa makna dari angkringan sastra, Wanita yang saat ini berdomisili di kota Yogyakarta ini menjelaskan bahwa Angkringan Sastra itu seperti sebuah tempat bercerita untuk pencinta sastra dan buku.

Dikutip dari KBBI, Angkringan sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang berarti alat dan tempat jualan makanan keliling yang pikulannya membentung lengkungan ke atas. Demikian juga makna angkringan menurut mbak Tia, yaitu tempat orang yang menjual makanan atau minuman tertentu yang sederhana dan murah meriah. Seringkali angkringan juga dijadikan tempat orang-orang nongkrong dan berkumpul. Sedangkan, sastra adalah ungkapan ekspresi perasaan manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan pemikiran, pendapat atau pun pengalaman pribadi. Jadi memang mbak Tia ini mengkhususkan blognya untuk membahas tentang buku dan sastra.

Waah… keren ya teman-teman? Pantas saja blog ini memiliki tagline “Ruang Diskusi Pecinta Sastra”. Mantap! Yuk kita sama-sama doakan semoga Angkringan Sastra milik mbak Tia ramai pengunjungnya dan memberikan banyak manfaat. Aamiin.


Sejak Kapan Suka menulis?

menulis

Saat di tanya sejak kapan suka menulis, beliau menjawab sudah tertarik dengan dunia literasi sejak di bangku Sekolah Dasar. Hobi menulis ini kemudian bersambut dengan dibuatnya platform blog Angkringan Sastra di tahun 2021. Menulis memang hal yang menyenangkan, bukan? Tidak sedikit orang yang memiliki hobi menulis. Selain itu, mbak Tia juga suka membaca dan mendengarkan podcast. Wah, pantas saja saat membaca blog beliau terlihat dari gaya penulisannya yang kaya, ternyata memang tidak bohong, ya, bahwa jika memiliki hobi menulis maka harus memiliki hobi membaca karena hal ini akan memperkaya tulisanmu. Keren!


Kenapa Tertarik Ngeblog?

angkringan sastra

Mengapa Mbak Tia suka ngeblog? Menurut pemilik blog angkringan sastra, ngeblog itu bisa menjadi tempat healing. Ia merasa saat ini sedang di fase pencarian jati diri dan blog bisa menjadi tempat untuk merilis isi hati dan pikiran (healing). Selain menulis karena hobi, ada beberapa alasan beliau menulis blog. Mengutip dari dari halaman blog Angkringan Sastra milik mba Tia, setidaknya ada beberapa alasan lain menulis blog menurut beliau:

1. Menuangkan ide, pendapat opini dari suatu topik.

Membuat blog selain sebagai media healing dan penyaluran hobi, dimanfaatkan oleh mbak Tia sebagai tempat menuangkan ide, pendapat, opini dari suatu topik. Menurutnya hal ini bisa melatih otak untuk terus berkembang. Saya setuju dengan hal tersebut. Terkadang untuk menyampaikan ide atau opini dalam suatu topik, kita perlu banyak membaca dan banyak riset terkait topik tersebut, dan hal ini tanpa kita sadari membuat ruang bagi diri dan otak kita untuk berpikir dan berkembang lebih baik lagi. Selain itu, dengan menulis di blog kita juga tidak memerlukan editor untuk menerbitkan tulisan kita. Jadi, ada yang berminat menjadi blogger juga?


2. Menebar manfaat

Alasan lain yang menguatkan menulis di blog bagi Mba Tia adalah bisa menebar manfaat dan menyampaikan kebaikan. Kita tidak perlu menunggu sukses untuk memberikan manfaat ke pada sekitar kita, bukan?

3. Mengumpulkan portofolio/ media mengumpulkan karya

Hal yang sering kita tidak sadari, bahwa tulisan kitab isa menjadi rekam jejak perjalanan hidup kita sekaligus menjadi portofolio karya yang kita miliki. Bagi seorang yang ingin menjadi seorang professional dalam dunia literasi, memiliki portofolio adalah hal yang tidak bisa ditinggalkan. Dari portofolio ini bisa menjadi bahan penialaian bagi recruiter saat melamar kerja. Tidak hanya itu, saat kita sedang jengah, kitab isa mengenang Kembali cerita yang pernah kita lalui sebelumnya, dan bisa menajdi evaluasi terhadap gaya kepenulisan kita juga.

4. Investasi Warisan untuk Keluarga

Ada hal yang tidak kalah penting untuk diwariskan selain harta, yaitu ilmu. Menurut Mbak Tia, blogging ini juga menjadi sarana mewariskan ilmu ke anak cucu, sehingga ilmu yang di dalamnya bisa terus bermanfaat.

5. Sarana Mengikat ilmu

Jamak kita dengar bahwa Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, “Ikatlah ilmu dengan tulisan”. Banyak pihak bersepakat tentang quotes ini, begitu juga denganku dan mbak Tia. Ilmu bisa diikat lewat tulisan, sehingga ilmu yang kita peroleh tidak hilang di luar kepala.

6. Menghasilkan cuan

Alasan terakhir dari pemilik blog Angkringan Sastra adalah menghasilkan cuan. Tentu sah-sah saja kita memiliki harapan bahwa blog kita suatu saat bisa berkembang, bermanfaat dan menghasilkan cuan. Hobi yang dibayar, kenapa tidak?



Wah, banyak sekali ya alasan yang membuat mbak Tia akhirnya terjun di dunia blogging. Meskipun saat ini beliau sedang sibuk bekerja sebagai freelancer, beliau juga menjadi jobseeker. Kita doakan yuk semoga Mbak Tia bisa menemukan pekerjaan yang bisa membuatnya berkembang dan memberikan banyak manfaat.

Ngomong-ngomong soal pekerjaan, kita ini diberikan waktu 24 jam oleh Allah sama persis. Tidak ada yang lebih lama bahkan 1 detik pun, dan tidak ada yang dikurangi 1 detik pun. Namun, ada orang yang bisa menjadi produktif, ada juga orang yang tidak menghasilkan apapun hari itu. salah satu kuncinya adalah manajemen waktu.

Seperti halnya dengan mbak Tia ini, selain menjadi jobseeker, beliau tidak mau rugi dan belajar hal-hal baru seperti blogging, menambah skill dan pengetahuan. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa di waktu luangnya masih dipakai untuk scrolling sosial media dan mendengarkan podcast di spotify. Ya, namanya juga manusia. Mbak Tia adalah kita semua, hehe…

time management

Beberapa tips yang mbak Tia berikan di blog Angkringan Sastra dalam mengelola waktu adalah dengan 
  • membuat jadwal, 
  • menetapkan deadline, 
  • membuat skala prioritas, 
  • menghindari distraksi, dan 
  • komitmen. 
Tentu kita tidak mau kan, waktu 24 jam kita terbuang begitu saja tanpa ada hal produktif yang kita lakukan? Nah, cara mbak Tia mengelola waktu bisa kita jadikan rujukan nih.


Apasih kesan-kesannya dari belajar di Blogspedia Coaching?

blogspedia coaching
Blogspedia menjadi wadah bagi kami para cupuers yang masih berwawasan nol tentang blogging. Banyak sekali hal yang aku dapat dari program ini, salah satunya adalah membuat blog yang rapi dan SEO friendly. Demikian juga bagi mbak Tia. Menurut beliau, dari materi 1 sampai 4B ini, beliau sudah panen banyak ilmu. Belajar disini semakin menguatkan alasan kenapa perlu menulis di blog, semakin mengetahui tentang dasar dan adab blogger, cara membuat blog di blogspot, belajar fitur-fitur di dashboard blog dan fungsinya, tips menuangkan ide & membuat artikel ramah SEO. Selain itu, tugas-tugas yang diberikan juga melatih konsistensi menulis. Gimana nih, cupuers lain setuju tidak dengan pendapat mbak Tia belajar di Blogspedia coaching? Kalau aku setuju sekali dengan pendapat mbak Tia tentang kesan menjadi coachee di blogspedia. Doakan kami semua bisa bertahan dan lulus program ini ya…


Mbak Tia berharap blognya bisa terus hidup, bermanfaat dan dibaca banyak orang, selain itu juga suatu saat bisa menghasilkan materi juga. Demikian ulasan singkat mengenai Wanita di balik blog Angkringan Sastra, mbak Anastia Rahmi. Semoga kita bisa terus berkarya melalui tulisan tulisan kita di blog, ya!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...