Bismillah,
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Senang sekali akhirnya saya terpilih menjadi coachee dalam kelas blogging by blogspedia. Tugas di materi 1 kali ini adalah mencari tentang the big why blogging. Jujur saja tugas ini membutuhkan waktu merenung yang lama dan dari hasil perenungan tersebut setidaknya ada empat alasan ngeblog yang bisa kamu tiru. Kira-kira apa saja ya?
Sedikit cerita lahirnya blog ini, saya membuatnya buat sejak tahun 2012, namun vakum sangat lama yaitu hampir 9 tahun. Saya baru mengisi blog ini lagi saat pandemi sedang melanda Indonesia, yaitu di tahun 2021. Saat itu saya mengikuti Komunitas Literasi Ibu Profesional (KLIP) yang mengharuskan anggotanya konsisten menulis selama satu tahun. Awal mengikuti program ini saya sangat excited. Target minimal 300 kata masih mudah bagi saya, namun di pertengahan jalan saya mulai jengah, ditambah target kata semakin meningkat. Itu lah awal mula ketidakkonsistenan saya dalam menulis.
Di tahun 2022, saya pun mengikuti program 30 hari menulis buku solo. Karena basic saya adalah seorang dokter, saya mengambil topik tentang mitos dan fakta tentang kesehatan. Saya menulis minimal 4 halaman A4 dan mempostingnya di blog. Saya sangat senang menulis topik ini, karena saya merasa ada ruh dari tulisan yang saya buat, dan saya yakin tulisan ini akan bermanfaat untuk orang yang membacanya. Namun lagi-lagi, rasa jenuh menghampiri. Saya seolah lelah dengan menulis setiap hari dan mencapai target penulisan. Hingga saat tulisan ini dibuat, saya baru memulai kembali menghidupkan “rumah” online saya.
Di materi 1 yang dipaparkan dalam program blogspedia coaching dijelaskan tentang pentingnya "the Big Why Blogging". Mengapa? karena ketika kita berada di titik jenuh kita bisa mengingat kembali apa sih tujuan awal kita membuat blog.
Jujur saja sejak awal dibuatnya blog ini saya tidak memiliki alasan yang kuat menjalani aktivitas blogging. Blogging saat itu bagi saya hanya sebuah tempat untuk mencurahkan hati dan hanya menjadikannya buku diari online bagi saya, dan tidak berniat membagikan tulisan saya dengan orang lain. 10 tahun memiliki blog yang sudah pasti berdebu dan banyak sarang laba-laba, kali ini membuat saya berpikir ada hal yang harus saya perbaiki, yaitu niat saya ngeblog.
Saya berkali-kali bertanya pada diri sendiri. Apa ya kira-kira alasan yang bisa membuat saya persisten menghidupi blog ini bahkan setelah selesai coaching? Sampai akhirnya saya menemukan beberapa kesimpulan yang menguatkan saya dalam blogging.
Berikut ini adalah empat alasan ngeblog versi saya yang mungkin bisa kamu tiru:
1. Sebagai sarana mengikat ilmu.
Alasan pertama ngeblog versi saya adalah sebagai sarana mengikat ilmu. Saya adalah tipe orang yang jika belajar harus nyatet, membuat rangkuman, membuat infografis, atau sekadar memberikan highlight warna-warni pada poin penting. Selama ini saya mengikat ilmu di buku, namun baru-baru ini saya juga mengikat ilmu secara digital di aplikasi notion. Namun setelah saya renungkan, di notion hanya saya yang bisa memanfaatkan tulisan tersebut, padahal banyak catetan yang mungkin bisa bermanfaat untuk orang lain yang membacanya. Maka dari itu, blog ini bisa menjadi alternatif tempat mengikat ilmu. Bukan kah sahabat Ali bin Abi Thalib pernah berpesan: ikatlah ilmu dengan menuliskannya?
Benar, dengan mengikatnya dalam tulisan membuat ilmu itu akan lebih mudah dipahami bagi saya sendiri karena tulisan yang saya buat menggunakan gaya bahasa saya sendiri dan berdasarkan apa yang sudah diolah pikiran saya. Para ulama terdahulu saja yang Allah limpahkan karunia berupa pikiran dan ingatan yang tajam tetap menuangkan ilmunya dalam tulisan, maka sebagai umat Rasulullah seharusnya kita mampu meneladaninya.
Benar, dengan mengikatnya dalam tulisan membuat ilmu itu akan lebih mudah dipahami bagi saya sendiri karena tulisan yang saya buat menggunakan gaya bahasa saya sendiri dan berdasarkan apa yang sudah diolah pikiran saya. Para ulama terdahulu saja yang Allah limpahkan karunia berupa pikiran dan ingatan yang tajam tetap menuangkan ilmunya dalam tulisan, maka sebagai umat Rasulullah seharusnya kita mampu meneladaninya.
2. Sebagai sarana release emosi
Alasan kedua ngeblog versi saya adalah sebagai sarana release emosi. Wanita adalah makhluk spesial, ia dikaruniai Allah dengan kemampuan menghabiskan 20.000 kata sehari. Bagi saya menulis di blog ini adalah salah satu cara untuk menyalurkan 20.000 kata tersebut. Meskipun blog yang dibuat akhirnya hanya berupa curhatan, namun tidak sedikit orang yang bisa membuat story telling tentang curhatannya tersebut sehingga bisa menjadi pelajaran untuk orang yang membacanya. Setidaknya dengan terus belajar menyusun bahasa yang baik, tulisan tersebut mungkin akan diambil manfaatnya oleh seseorang.
Secara psikologis menulis juga bisa menjadi metode healing bagi seseorang. Bahkan banyak psikolog yang menyarankan untuk membuat journal harian dan gratitude journal dengan tujuan untuk merelease emosi dan bisa lebih mengenal diri kita sendiri. Dan benar saja. dengan menulis ini membuat pikiran yang ruwet, kemarahan yang tertahan, penyesalan akan suatu hal menjadi tertuang dan meringankan orang yang melakukannya.
Alasan ketiga ngeblog versi saya adalah sebagai media menebar manfaat. Manusia yang paling baik adalah yang paling banyak manfaatnya. Saya ingin dengan wasilah blog ini bisa menjadi jariah kebaikan untuk saya melalui tulisan-tulisan yang saya buat. Selain itu ilmu yang saya tuangkan, meskipun masih sedikit bisa diambil manfaatnya oleh orang lain.
Saya bermimpi suatu saat saya bisa memiliki banyak tulisan tentang kesehatan terutama tentang ASI dan menyusui, agar ibu-ibu bisa memiliki referensi yang jelas selama mengasuh anak-anaknya.
Alasan keempat ngeblog versi saya adalah sebagai hobi. Saya memiliki hobi membaca dan menulis sejak kecil. Namun, saat memasuki usia dewasa, hobi tersebut telah tergerus, ditambah lagi dengan media sosial yang menyajikan hiburan singkat yang melenakan. Sebagai salah satu big why saya dalam ngeblog adalah saya ingin kembali merasakan kesenangan dalam membuat tulisan dan kesenangan dalam membaca, karena seorang penulis wajib banyak membaca.
Mungkin alasan "hobi" dalam blogging ini terdengar klise. Namun, ini lah yang saat ini saya rasakan setelah merenung selama ini tujuan membuat blog apa dan tujuan ngeblog kedepannya bagaimana. Agar semangat saya dalam ngeblog tidak kandas di tengah jalan.
Secara psikologis menulis juga bisa menjadi metode healing bagi seseorang. Bahkan banyak psikolog yang menyarankan untuk membuat journal harian dan gratitude journal dengan tujuan untuk merelease emosi dan bisa lebih mengenal diri kita sendiri. Dan benar saja. dengan menulis ini membuat pikiran yang ruwet, kemarahan yang tertahan, penyesalan akan suatu hal menjadi tertuang dan meringankan orang yang melakukannya.
3. Menebar manfaat
Saya bermimpi suatu saat saya bisa memiliki banyak tulisan tentang kesehatan terutama tentang ASI dan menyusui, agar ibu-ibu bisa memiliki referensi yang jelas selama mengasuh anak-anaknya.
4. Hobi
Mungkin alasan "hobi" dalam blogging ini terdengar klise. Namun, ini lah yang saat ini saya rasakan setelah merenung selama ini tujuan membuat blog apa dan tujuan ngeblog kedepannya bagaimana. Agar semangat saya dalam ngeblog tidak kandas di tengah jalan.
Demikian lah empat alasan ngeblog yang bisa kamu tiru versi saya. Seperti yang disebutkan di awal, bahwa membuat blog itu mudah namun untuk konsisten update postingan tidak lah mudah. Ditengah banyaknya kepentingan hidup, disamping mungkin ngeblog ini hanya sebagai hobi di waktu luang, membuat aktivitas ngeblog serasa tidak terlalu berarti. Akhirnya banyak blog yang usang dan berdebu karena lama tidak di”tiliki” pemiliknya. Padahal dengan membuat blog maka kita bertanggung jawab untuk menghidupkannya.
Tips Mengatur Waktu
“Bagaimana sih mengatur waktu yang baik? Jujur saja saya kesulitan mengimbangi banyaknya jam kuliah dengan kegiatan organisasi, disamping itu saya juga ingin mengembangkan personal project saya sendiri?”
Yang mengejutkan dia menjawab, “Perbanyak kegiatan”.
Lho… ini banyak kegiatan aja pusing bagi waktunya malah disuruh perbanyak kegiatan?
Ternyata maksudnya adalah dengan banyaknya kegiatan yang kita miliki maka kita akan lebih mudah mengatur prioritas, dan tidak ada kesempatan untuk berleha-leha di waktu luang. Benar juga, bathin saya.
Seiring berjalannya waktu saya semakin paham bahwa mengatur prioritas itu lah kuncinya. Kita memiliki 24 jam waktu yang sama. Mengapa ada orang yang bisa produktif banyak namun ada juga orang yang tidak menyelesaikan satu pun pekerjaannya padahal sama-sama memiliki waktu 24 jam sehari? Jawabannya adalah prioritas. Jika suatu hal tidak menjadi prioritas kita, maka tentu saja hal tersebut tidak akan masuk dalam daftar pekerjaan “darurat” kita.
Setidaknya ada 6 tips mengatur waktu yang saya lakukan selama ini, diantaranya:
1. Tentukan prioritas
Tips pertama dalam mengatur waktu dalam ngeblog adalah jadikan kegiatan blogging ini sebagai prioritas kita. Dalam sehari harus spare waktu untuk menulis. kumpulkan ide-ide yang akan ditulis dalam sebuah note, buat kerangka tulisannya, dan action!2. Perbanyak membaca
Tips kedua adalah memperbanyak membaca. Dengan banyak membaca tentu akan menambah perbendaharaan kata yang kita miliki. Dan ini akan sangat membantu saya dalam menyusun kata menjadi tulisan.3. Pomodoro Teknik
Tips ketika mengatur waktu adalah dengan Pomodoro Teknik, yaitu manajemen waktu yang dikembangkan oleh Francesco Cirillo pada tahun 1980-an. Caranya adalah dengan membagi pekerjaan dalam beberapa interval waktu, biasanya 25 menit. Setelah waktu habis diharuskan istirahat 5 menit. Cara ini dilakukan sebanyak 4 siklus, setelah 4 siklus bisa istirahat lebih lama (biasanya 15 menit). Menurut saya teknik ini sangat mudah diaplikasikan dan berhasil untuk saya. Kita juga bisa langsung menggunakan pomodoro timer di web pomofocus.io4. Singkirkan distraksi
Tips keempat dalam mengatur waktu adalah menyingkirkan distraksi. Godaan terberat dalam melakukan suatu pekerjaan adalah distraksi. Sebaiknya hal-hal yang berakibat mengganggu pekerjaan seperti HP/ sosial media bisa kita jauhkan terlebih dahulu dari jangkauan kita.5. Eat that frog
Tips kelima dalam mengatur waktu adalah dengan teknik Eat That Frog. Di dalam buku Eat That Frog karya Brian Tracy, untuk menghentikan prokrastinasi dan menyelesaikan banyak pekerjaan di waktu yang sempit adalah dengan memakan frog yang terbesar. Frog di sini diartikan sebagai tugas yang terbesar, terberat, dan termalas untuk dikerjakan. Kita seringkali disibukkan dengan hal yang remeh untuk dikerjakan dulu, karena dianggap lebih mudah. Padahal bisa jadi hal tersebut menghabiskan waktu kita sedangkan tugas utama kita belum selesai dikerjakan. Hal ini erat kaitanya dengan penentuan prioritas kita.6. Set Deadline
Tips yang keenam dalam mengatur waktu adalah dengan mengatur deadline atau batas waktu pengerjaan. Jika deadline pekerjaan terlalu lama, kita cenderung menunda-nunda. Kalau kata orang “the power of kepepet”. Padahal jika dikerjakan kepepet (mendekati akhir waktu) tentu hasilnya juga tidak akan maksimal. Dengan deadline yang jelas, maka kita akan memiliki time limit yang jelas juga.Demikian beberapa alasan ngeblog versi saya beserta tips mengatur waktu yang biasanya saya gunakan dalam membagi waktu antara menulis dengan kegiatan harian saya yang lain. Semoga tulisan ini bisa memberikan insight dan manfaat untuk kita semua.
Salam sehat selalu.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.