Minggu, 24 April 2022

MINDSET : Are You a Growth or Fixed Mindset?

Resensi Buku: Mindset

Penulis: Carol S. Dweck

Tahun cetak: Agustus 2016 (yang dibaca cetakan XII edisi revisi Januari 2022)

Halaman: XV – 396

Di buku ini ditulis oleh seorang psikolog wanita asal Standford University America, Prof Carol S. Dweck. Di bukunya, Prof Dweck mengategorikan jenis mindset yang dimiliki manusia menjadi dua kategori, yaitu fixed mindset (mindset tetap) dan growth mindset (mindset tumbuh). Mindset ini didapatkan dari bagaimana cara orang menghadapi kegagalan.

Orang bermindset tetap (fixed mindset) adalah pola pikir seseorang yang percaya bahwa sifat seseorang itu sudah ditetapkan, tidak bisa diperbaharui. Orang bermindset tetap butuh pembuktian terus-terusan. Sayangnya, sebagian kita dilatih untuk memiliki mindset ini sejak dini. Mereka menganggap bahwa bakat itu sudah ditetapkan, tidak bisa dipelajari. Bahkan, orang bermindset tetap cenderung mencari kambing hitam dan mencari alasan ketika gagal. Mereka menganggap bahwa usaha hanya dilakukan untuk orang yang tidak memiliki kemampuan.

 

“Orang-orang yang percaya pada sifat tetap merasakan kebutuhan mendesak untuk berhasil. Dan jika berhasil mungkin mereka tidak hanya bangga tetapi merasa superior karena kesuksesan berarti sifat-sifat tetap mereka lebih daik daripada orang lain.”

 

 

Sedangkan orang yang bermindset tumbuh (groth mindset) berpikir bahwa karakter kita bisa dibentuk. Kesuksesan berarti mengembangkan diri untuk mempelajari sesuatu yang baru sedangkan kegagalan sebagai wadah untuk memperbaiki diri. Mereka adalah orang-orang yang menjadikan yang tidak hanya berfokus pada goal, namun lebih kepada proses dalam mencapai goal itu sendiri.

Kita hidup di dunia yang sering memberikan pelabelan pada diri seseorang. Si A anak yang pintar, si B anak yang pemalas, danseterusnya. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa labelling dapat berakibat buruk terutama bagi orang dengan mindset tetap. Baik itu labelling secara positif maupun negatif. Keduanya sama-sama berakibat buruk.

Buku ini sangat menarik untuk di baca. Dengan mengetahui kita berada di mindset apa, dapat membuat kita memperbaiki diri. Kabar baiknya, ternyata mindset itu juga bisa dilatih. Misal ketika kita merasa minder dengan pencapaian orang lain, orang yang bermindset tetap tentu justru akan membuat dririnya tidak melakukan apa-apa. Hanya bisa pasrah dengan keadaan dirinya yang seperti itu, dan pasrah dengan keadaan orang lain yang lebih baik darinya. Sebaliknya, bagi orang yang ingin bermindset tumbuh, maka rasa minder ini bisa diubah dengan berfikir bahwa kita tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain, kita hanya perlu membandingkan diri kita sekarang dengan diri kita yang sebelumnya, progres apa yang telah kita capai, dan hanya fokus untuk memperbaiki diri saja.

 

“Apa yang dapat dipelajari oleh siapa pun di dunia ini, dapat dipelajari oleh hampir semua orang jika mereka diberi kondisi belajar yang tepat sebelum dan selama pembelajaran” Benjamin Bloom

 

Mengambil ucapan Benjamin Bloom, bahwa kita pun bisa jika kita mau. Namun terkadang bermindset tetap lah yang membuat kita akhirnya tidak melakukan apapun.

Kelebihan dari buku ini, buku ini adalah jenis buku self-development yang sebaiknya di baca karena dari segi konten sangan bermanfaat dan membuka wawasan, selain itu bahasan yang diambil tidak mainstream. Penulisannya juga runut. Ada banyak kisah-kisah orang-orang di buku ini, baik yang bermindset tetap maupun yang bermindset tumbuh. Selain itu, pembaca juga diajak untuk memperbaiki mindsetnya, ada beberapa cara yang bisa di ambil di akhir bab di buku ini. Selain itu, di tiap akhir bab penulis juga memberika rangkuman mini bahasan di bab tersebut.

Kekurangannya, karena buku yang saya baca ini adalah buku terjemahan, agak boring ketika membacanya. Ada beberapa kisah yang juga terlalu monoton, terutama di bagian yang membahas tetang olah raga.

Overall buku ini 4/5. Di goodreads juga ratingnya 4.1/5. Meskipun buku terjemahan, buku ini cukup urah dengan ilmu yang berlimpah yang bisa pembaca ambil faidahnya. Psst... teman-teman bisa check-out buku ini saat tanggal-tanggal cantik untuk mendapat tambahan diskon ya! Selamat membaca :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar.

Tips Membuat Infografis dengan Canva

Hallo teman-teman… Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya… nah, teman-teman di sini adakah yang suka mendesain? Jaman now , desain itu tid...