Faidah dari Kajian ustadz Nuzul Dzikri
1/3/21
Pernah nggak sih dengar celotehan arogan yang mungkin sebenarnya sudah jamak di masyarakat, "Jika bukan aku [kita], siapa lagi?"
Padahal, Allah nggak segan-segan loh mengganti kita dengan umat yang lain yang Allah lebih cintai dan mereka mencintai Allah. Allah itu Maha Kuasa, Allah tidak butuh makhluknya. mau makhluknya taat, ataupun fajir, kerajaan Allah tetap berdiri, nothing happened!
Dalam kajian Ustadz Nuzul Dzikri tadi pagi, pas banget beliau sedang meberikan siraman rohani yang isinya jleb bagi makhluk-makhluk sombong nan fajir ini. Judul kajiannya "JIka Semua Manusia Bertaqwa", kalian bisa search di Youtube dengan judul tersebut.
Oh iya, ini kajian kitab Riyadush Shalihin, sedang bahas hadits Qudsi nomer 113 yang mana, hadits ini panjang sekali dan beliau hafidzahullahu ta'ala sabar banget menguraikannya setiap pagi ba'da subuh.
Beliau juga mengingatkan kepada kita, bahwa saat ini kita sedang berada di bulan haram, yaitu Rajab, yang mana di bulan-bulan ini amal sholih dilipat gandakan pahalanya sebagaimana dosa juga dilipatgandakan.
QS. At Taubah 36: sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Dunia itu dilaknat sama Allah, dan semua yang ada didunia itu dilaknat, kecuali
1. Berdzikir pada Allah. maka setiap kita berdzikir kita terjaga dari laknat Allah
2. Setiap amal dan aktivitas yang dicintai dan diridhoi Allah. Orang yang menuntut ilmu dan hari-hari kita diisi dengan ilmu, dengan Alqur'an maka pada saat itu hari kita dijaga oleh Allah.
jika kita bukan ulama, maka usahakan menjadi orang yang muta'allim,orang yang belajar.
Parameternya bukan hanya berada di jalan yang benar, tapi bagaimana kita bisa bertahan di jalan yang benar. Jangan pernah tinggalkan kajian rutin karena kajian rutin itu modal kita berubah. Mintalah pertolongan pada Allah agar kita bisa istiqamah.kuatkan syahadat, kita hanya lah hamba yang tugasnya hanya beribadah pada Allah
imam An Nawawi Rahimahullah di bab Mujahadah, pada penggalan di hadits nomer 113, yang memperkuat penggalan sebelumnya.
"Wahai hamba-hambaKu, seandainya orang yang pertama hingga orang yang terakhir, manusia, dan jin dan kalian semua memiliki hati seperti hati seorang laki-laki yang paling bertakwa di antara kalian, maka hal itu tidak akan menambah sedikitpun dari kerajaanKU. Wahai hamba-hambaKu, seandainya orang yang pertama hingga terakhir, manusia dan jin dari kalian, semuanya memiliki hati seperti hati seorang laki-laki yang paling jahat di antara kalian, hal itu tidak akan mengurangi sedikitpun dari kerajaanKu."
Allah tidak butuh makhlukNya. Justru kita lah yang butuh. Bertaqwa pada Allah itu kebutuhan, kita sholat subuh itu kebutuhan. Kita bertaqwa itu karena kita butuh, taat itu kebutuhan. Makan yang halal itu kebutuhan, resign dari tempat yang haram itu kebutuhan, tidak makan harta haram itu kebutuhan, meninggalkan yang haram adalah kebutuhan sejati. taat kepada Allah itu kebutuhan, taat kepada rasul itu kebutuhan, taat kepada suami bagi istri itu kebutuhan, taat kepada guru itu suatu kebutuhan. semua ketaatan kepada Allah itu kebutuhan, sujud itu kebutuhan, shalat witir kebutuhan, dzkir pagi petang kebutuhan, baca quran itu kebutuhan. dan merendah, menghinakan diri dihadapan Allah itu kebutuhan, hidup sebagai seorang hamba itu kebutuhan.
jika kalian berbuat baik itu akan kembali pada diri kalian. jika kalian berbuat buruk, kalian berbuat buruk untuk diri kalian
al isra 7
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,
Ketika ia bertaqwa, Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka. QS At Talaq 3
QS Al Anfal 24:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَجِيبُوا۟ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦ وَأَنَّهُۥٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.
Banyak orang yang hidup secara fisik tapi mati secara jiwa. Orang yang merasa aturan ini adalah lebay, sebenarnya dia adalah orang yang sakit. diibaratkan seperti orang sakit, lupa makan, lupa minum.
Allah nggak butuh dengan kita, tapi kita yang butuh Allah. Dari bangsa manusia dan jin ada orang yang hatinya paling fajir.
QS Az Zumar 7
إِن تَكْفُرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنكُمْ ۖ وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ ٱلْكُفْرَ ۖ وَإِن تَشْكُرُوا۟ يَرْضَهُ لَكُمْ ۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ۚ إِنَّهُۥ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu.
Jika kalian kufur maka Allah tidak memerlukan iman kalian. Allah tidak butuh pada kalian. Allah tidak ridho kekufuran bagi hamba2nya. Kita harus merasa butuh terhadap iman.
Jika kalian murtad,apa Allah akan rugi? Tidak. Allah akan datangkan suatu kaum yang Allah cintai dan mereka pun mencintai Nya. so jangan merasa berjasa!
"Kalau bukan kita siapa lagi?" banyak.
QS Al Maidah 54
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ يَأْتِى ٱللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
Imam Ibnu Rajab Al Hanbali, penggalan ini menunjukkan bahwa pusat kebaikan dan keburukan itu ada pada hati, seperti orang yang hatinya paling bertaqwa, paling fajir. kesimpulannya bahwa asal dari ketaqwaan dan kefajiran itu hati. Hati yang baik maka tubuh itu akan baik dan bertaqwa, hati yang rusak, hasad, hati yang ada kepentingan, maka tubuh itu pun akan fajir.
Barakallahu fiikum.